UNBK SMP Tak Ada Kendala

Interaktif | Senin, 09 April 2018 - 12:40 WIB

UNBK SMP Tak Ada Kendala

RENGAT (RIAUPOS.CO) - Enam sekolah tingkat SMP di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) penyelenggara Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) telah melaksanakan dua kali simulasi. Sepekan jelang pelaksanaan UNBK, tidak ada kendala berarti yang dialami oleh enam SMP tersebut.

Namun demikian, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Inhu H Ujang Sudrajat SP MSi terus memantau kondisi riil di enam sekolah tersebut. Bahkan, Kadisdikbud Inhu kumpulkan kepala sekolah dan operator komputer, Sabtu (7/4). “Enam kepala sekolah bersama operator dikumpulkan di SMPN 1 Pasir Panyu untuk menyamakan persepsi jelang pelaksanaan UNBK,” ujar Kadisdikbud Inhu H Ujang Sudrajat SP MSi, Ahad (8/4).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kadisdikbud membenarkan pelaksanaan UNBK di enam sekolah tingkat SMP di Kabupaten Inhu pada tahun ajaran ini merupakan tahun pertama melaksanakan UNBK. Pelaksanakan UNBK pada 23 April mendatang, merupakan buah hasil usaha Kadisdikbud Inhu meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi Riau. Jelang pelaksanaan UNBK dan beranjak dari pengalaman pelaksanaan UNBK SMK di Kabupaten Inhu, perlu disiapkan berbagai peralatan penunjang lainnya, seperti mesin genset. “Walaupun SMK dan SMA bukan lagi kewenangan Pemkab tetapi tetap menjadi perhatian dan pantauan bersama,” sebutnya.

 Selain menyiapkan peralatan, pihaknya juga telah menyurati pihak PLN agar selama pelaksanaan UNBK tidak ada listrik padam. Peralatan utama pelaksanaan UNBK sangat tergantung kepada listrik. “Pertemuan dengan enam kepala sekolah penyelenggara UNBK masih terus akan dilakukan. Sehingga pada pelaksanaannya tidak ada kendala,” harapnya.

Lebih jauh disampaikannya, pada tahun pertama pelaksanaan UNBK ini baru sekitar 10 persen dari jumlah SMP se-Kabupaten Inhu. Hingga saat ini jumlah SMP di Kabupaten Inhu mencapai sebanyak 69 sekolah.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Pasir Penyu Eka Satria SS MSi mengatakan, sebagai antisipasi listrik padam, pihak sekolah sudah menyewa mesin genset. Di mana mesin genset tersebut disewa sebesar Rp200 ribu per hari. “Dipakai atau tidak, mesin genset tersebut tetap bayar Rp200 ribu,” ucapnya.(kas)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook