Jangan Padamkan Listrik saat Berbuka dan Tarawih

Interaktif | Kamis, 07 Juni 2018 - 14:00 WIB

Jangan Padamkan Listrik saat Berbuka dan Tarawih

Pak PLN, kenapa listrik sering padam saat buka puasa dan salat tarawih. Listrik padam menyebabkan berbuka puasa kami tidak nyaman dan padam saat terawih mengakibatkan ruangan jadi panas dan gelap.

WA: 081366463xxx
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

RENGAT (RIAUPOS.CO) - PLN Area Rengat memastikan pelayanan listrik dalam beberapa pekan terakhir terus membaik. Hal ini dibuktikan tidak lagi sering terjadi padam listrik. PLN Area Rengat juga menjelaskan tidak ada kesengajaan padam listrik saat magrib atau momen buka puasa. Hal ini murni disebabkan oleh gangguan, baik dialami oleh jaringan atau mesin pembangkit.

Namun demikian, dari data yang ada di Area PLN Area Rengat, sepanjang pekan ini tidak ada lagi padam mendadak. ‘’Memang ada sebanyak tiga kali terjadi padam listrik pada pekan kemarin,’’ ujar Manager PLN area Rengat Joy Mart Sihaloho, Rabu (6/6).

Dijelaskannya, padam listrik pada pekan kemarin terjadi pada Senin (28/5) sekitar pukul 19.49 WIB penyebabnya kelebihan beban dari sistem Belilas yang sedang dalam perbaikan tiang yang ditabrak truk. Sehingga sistem kelistrikan Rengat padam mendadak hingga terjadi black out (BO).

Kemudian padam lagi pada Kamis (31/5) sekitar pukul 18:30 WIB. Kondisi padam kali ini disebabkan temperatur mesin terlalu panas hingga mesin trip. Selanjutnya pada Jumat (1/6) sekitar pukul 12.02 WIB akibat mesin trip hingga drop frekuensi. ‘’Mudah-mudahan diakhir Ramadan hingga hari raya Idul Fitri mendatang sistem kelistrikan tetap normal,’’ sebutnya.

Selain peningkatakan pelayanan, PLN Area Rengat juga terus berupaya berbuat yang terbaik kepada masyarakat pelanggan. Seperti dalam momen Ramadan ini, PLN berbagi kebahagiaan dalam kegiatan buka puasa bersama anak yatim dan penyerahan bantuan.

Bantuan tersebut bersumber dari CSR PLN berupa santunan untuk anak yatim senilai Rp6 juta dan bantuan untuk panti asuhan senilai Rp20 juta. Selanjutnya santunan anak yatim juga bersumber dari Yayasan Baitul Mal (YBM) PLN senilai Rp25 juta. ‘’Bantuan juga diserahkan untuk guru ngaji Rp15 juta,  untuk janda kurang mampu Rp7,5 juta, gharimin Rp15 juta dan kaum dhuafa Rp77,5 juta,’’ terangnya.(kas)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook