RENGAT (RIAUPOS.CO) - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Rengat mengadakan kegiatan bakti sosial sebagai upaya pengentasan tengkes (stunting) yang dipusatkan di Desa Redang, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Sabtu (29/7). Kegiatan ini dalam rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemenkumham RI.
Kepala Rutan Rengat, Julius Barus SE MH mengatakan, pengentasan tengkes ini penting dilakukan sesuai dengan amanat Presiden RI yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan tengkes. ‘’Atas dasar itu, kami melakukan bakti sosial dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi dan sinkronisasi di antara pemangku kepentingan,’’ ucap Julius Barus, Ahad (30/7).
Sebagai informasi, sebutnya, menurut WHO, tengkes adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Hal itu ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.
Selanjutnya menurut WHO, tengkes adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang atau tinggi badan menurut usia yang kurang sesuai standar. Karena kondisi ireversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang atau kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.
Kemudian, berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan, prevalensi tengkes di Indonesia turun dari 24,4 persen di tahun 2021 menjadi 21,6 persen di 2022. ‘’Selanjutnya di tahun 2024, Presiden RI Joko Widodo menargetkan penurunan tengkes sebesar 14 persen,’’ ungkapnya.
Dalam pengentasan tengkes ini, tambahnya, harus menjadi perhatian semua pihak. ‘’Setidaknya apa yang kami dilakukan ini hendaknya sejalan dalam upaya pengentasan tengkes,’’ bebernya.(kas)