RENGAT (RIAUPOS.CO) - Jelang akhir tahun 2021, harga gas elpiji ukuran 12 kilogram di Kota Rengat Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) terpantau naik dari sebelumnya. Dimana sebelumnya, harga gas LPG Rp 160 ribu naik menjadi Rp 190 ribu per tabung.
Bahkan kondisi itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Inhu Hikmat Praja ST MT melalui Kabid Perdagangan dan Pengembangan Ari Prastio Sunarto SE. "Dari hasil pantauan yang dilakukan, diketahui ada kenaikan harga gas Elpiji ukuran 12 kilogram," ujar Kabid Perdagangan dan Pengembangan Ari Prastio Sunarto SE, Rabu (29/12/2021).
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab kenaikan harga gas Elpiji ukuran 12 kilogram tersebut. Hanya saja, berdasarkan pantau perkembangan harga yang dilakukan pihaknya melalui media, kenaikan harga gas Elpiji tersebut sudah secara nasional.
Kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram tersebut, sempat dikeluhkan sejumlah pelaku usaha. Bahkan sejumlah rumah tangga yang memakai gas elpiji ukuran 12 kilogram juga mengeluhkan kenaikan harga tersebut.
Pihaknya juga tidak dapat berbuat banyak tentang kenaikan harga gas elpiji ukuran 12 kilogram tersebut. "Kami tidak bisa berbuat banyak, karena gas elpiji ukuran 12 kilogram tidak subsidi pemerintah. Namun demikian, sejauh ini ketersediaan gas elpiji ukuran 12 kilogram masih cukup," ungkapnya.
Masih katanya, harga kebutuhan pokok lainnya jelang akhir tahun ini masih tergolong stabil. Hanya saja, ada beberapa bahan kebutuhan pokok mengalami naik harga dari sebelumnya.
Dari hasil pantauan yang dilakukan tim Disperindag Inhu, untuk harga ayam boiler naik dari Rp 35 ribu menjadi Rp 36 ribu per kilogram. Bahkan dari hasil pantauan, diketahui terjadi kenaikan sejak dua pekan ini.
Selanjutnya, harga telur ayam broiler ukuran sejak juga mengalami naik dari Rp 24 ribu menjadi Rp 29 ribu per kilogram. Tidak itu saja, harga cabai rawit hijau juga mengalami naik harga dari Rp 55 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogram.
"Telur ayam boiler dan cabai rawit hijau, naik mencapai Rp 5 ribu per kilogram. Sedangkan harga cabai merah keriting asal Sumbar turun dari sebelumnya yakni dari Rp 35 ribu menjadi Rp 30 ribu per kilogram," terangnya.
Laporan: Kasmedi (Rengat)
Editor: Erwan Sani