RENGAT (RIAUPOS.CO) - Sekian lama melakukan rapid test terhadap orang dalam pemantauan (ODP) di Indragiri Hulu dan selalu negatif hasil rapid test yang dilakukan Senin (27/4/2020) menunjukkan satu orang tesnya menunjukkan hasil reaktif.
ODP yang reaktif itu merupakan warga Pekanbaru yang bertugas di Rengat. Yang bersangkutan sudah dua kali pernah menjalani rapid test, pada tes pertama negatif dan tes kali kedua reaktif.
Data yang disampaikan juru bicara Gugus Tugas Tim Percepatan Penanganan Covid-19 Inhu, Jawalter Situmorang, jumlah kumulatif dari 22 Maret sampai dengan 27 April 2020 sebanyak 386 orang, ODP per hari ini 38 orang. Sehingga ODP selesai pemantauan 348 orang. Data pasien dalam pemantauan masih nihil, demikian pula terkonfirmasi positif juga masih nihil.
Dari jumlah itu yang sudah menjalani rapid test sebanyak 226 orang, 225 negatif dan satu reaktif.
Penjelasan tentang satu ODP reaktif diperoleh dari Kepala Dinas Kesehatan Inhu, Elis Julinarti yang dikonfirmasi terpisah.
Disebutkannya, reaktif yang dimaksud adalah hasil rapid test menunjukan hasil yang positif. Saat ini warga yang dirahasiakan identitasnya itu dirawat di rumah sakit di Pekanbaru.
"Ada warga Pekanbaru yang bekerja di Inhu saat kita periksa menunjukan hasil tes yang reaktif, dan sekarang sudah menjalani perawatan di rumah sakit di Pekanbaru," kata Elis, Selasa (28/4/2020).
Menurut Elis tes dua kali dilakukan dalam sela waktu tujuh hari. Elis juga mengatakan meski menunjukan hasil yang positif, warga tersebut masih belum menunjukan gejala. Namun warga tersebut diketahui memiliki penyakit bawaan berupa penyakit maag.
Saat keterangan pers harian bersama juru bicara gugus tugas, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Inhu, Elda Fitriani mengatakan, jumlah alat rapid test yang didatangkan dari provinsi sebelumnya sebanyak 340 unit, yang sudah terpakai saat ini sebanyak 226 unit.
''Sisanya tinggal 114 unit,'' kata Elda. Elda mengatakan bahwa Dinkes sudah mengajukan lagi 500 unit alat rapid test.
Laporan: Fopin Sinaga
Editor: Deslina