RENGAT (RIAUPOS.CO) - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) sosialisasikan tentang pengganti nasi sebagai pokok. Sebab, nasi bukan satu-satunya makanan pokok yang tidak dapat digantikan oleh bahan pangan yang lain.
Sosialisasi ini diberikan kepada kelompok wanita tani (KWT) pengelola pangan yang ada di Kabupaten Inhu. "Kegiatan ini dimaksudkan agar KWT lebih bervariasi lagi mengelola pangan yang dapat pengganti nasi sebagai makanan pokok," ujar Kepala DKP Inhu Ir Hj Isnidar, Selasa (19/10/2021).
Menurutnya, pengganti makan pokok dari nasi kepada makanan lainnya juga disebut dengan istilah Diverifikasi pangan. Dimana Diversifikasi pangan merupakan salah satu cara menuju swasembada beras dengan mengurangi konsumsi beras itu sendiri.
Sehingga total konsumsi tidak melebihi produksi. "Diversifikasi pangan juga berperan dalam pemenuhan kebutuhan beras masyarakat," ungkapnya.
Sebagai pengganti nasi yang selama ini dianggap sebagai satu-satunya makanan pokok, dapat diganti dengan pisang, ubi, talas, jagung, sagu dan sebagainya. Pangan lokal tersebut dapat menjadi faktor pendukung utama Diversifikasi pangan.
Makanya, kepada KWT sangat diharapkan mampu membuat variasi pangan yang tidak berbahan dasar dari beras. Bahkan pangan lokal tetap mengedepankan nutrisi yang terkandung dalam pangan tersebut dapat seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Lebih jauh disampaikannya, ketika program Diversifikasi pangan dapat berjalan tentunya akan berdampak kepada ketahanan pangan. "Mudah-mudahan dalam berproses, masyarakat dapat bisa beralih atau setidak-tidaknya dapat diselingi dengan pangan pengganti" harapnya.
Laporan: Raja Kasmedi (Rengat)
Editor: E Sulaiman