PERKEBUNAN

544 Petani Sawit Swadaya di Inhu Kantongi Sertifikat RSPO

Indragiri Hulu | Minggu, 15 Januari 2023 - 16:45 WIB

544 Petani Sawit Swadaya di Inhu Kantongi Sertifikat RSPO
Head of Smallholders Programme RSPO, Guntur Cahyo Prabowo (baju putih garis-garis) menyerahkan sertifikat RSPO secara simbolis kepada perkumpulan petani sawit swadaya Karya Serumpun, Juliono didampingi pengurus lainnya, Sabtu (14/1/2023). (RAJA KASMEDI/RIAUPOS.CO)

RENGAT (RIAUPOS.CO) - Sebanyak 544 petani kelapa sawit di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) telah mengantongi sertifikat Programme Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO). Sertifikasi RSPO tersebut dalam rangka membantu petani kecil untuk meningkatkan hasil melalui akses yang lebih baik ke pasar internasional, meningkatkan pendapatan petani miskin, dan mengurangi resiko konversi lahan.

Pencapaian sertifikat RSPO bagi ratusan petani swadaya itu, didampingi Widya Erti Indonesia (WEI). Dimana sejak tahun 2021 lalu, petani yang tergabung dalam perkumpulan petani sawit swadaya Karya Serumpun (KS) sudah memperoleh sertifikasi RSPO pertama.


"Pada tahun 2021 lalu, sebanyak 304 petani swadaya yang tergabung dalam KS didampingi WEI sudah mendapat sertifikat RSPO. Kemudian pada tahun 2022 sebanyak 240 petani, juga telah dinyatakan lulus audit dan juga mendapat sertifikat RSPO," ujar Ketua perkumpulan petani sawit swadaya KS, Juliono pada kunjungan pihak RSPO di aula KS, di Desa Seberida Kecamatan Batang Gansal, Sabtu (14/1/2023).

Entitas KS sebut Juliono, sudah terbentuk sejak tahun 2019 dibawah binaan WEI. Dari 304 orang petani yang sudah menerima sertifikat RSPO dengan luasan 584 hektar. Kemudian dari 240 orang petani dengan luasan 459 hektar.

Kedepannya, akan terus berupaya menambah jumlah petani komitmen. "Dengan adanya sertifikasi ini, pengalaman petani di bidang praktik pertanian yang baik, keamanan dalam kerja, dan TBS yang dihasilkan sangat meningkat," ungkap Juliono.

Atas pencapaian itu sambungnya, Head of Smallholders Programme RSPO, Guntur Cahyo Prabowo melakukan kunjungan terhadap perkumpulan petani sawit swadaya KS. Kunjungan pihak RSPO ini juga dihadiri oleh beberapa kelompok pekebun sawit swadaya lainnya seperti perhimpunan kelompok tani Tunas Karya Mandiri (TKM) dan Asosiasi Sawit Gemilang Indragiri (ASAGRI).

Sementara itu, Head of Smallholders Programme RSPO, Guntur Cahyo Prabowo mengatakan bahwa, standar bagi pekebun sawit swadaya adalah standar khusus yang setiap tahunnya diperbaharui untuk menuju petani yang lebih handal dan baik. "Strategi ini menyasar pada tiga sasaran, pertama bagaimana menaikkan mata penghidupan petani sawit jadi lebih baik, kedua memastikan praktek pertanian menggunakan standar yang lebih baik juga, dan yang ketiga para petani kemudian memiliki akses pasar yang baik," ucap Guntur Cahyo Prabowo, 

Dalam kunjungan itu, pihak RSPO juga memberikan apresiasi kepada perkumpulan petani sawit swadaya KS atas capaiannya bersama WEI. Dimana dalam proses perjalanannya juga menjadi panutan dalam menumbuhkan minat pekebun sawit swadaya lainnya untuk megikuti sertifikasi RSPO, khususnya di Desa Petalongan dan Desa Pancur, Kecamatan Keritang, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

 

Laporan: Raja Kasmedi (Rengat)

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook