TUNTUT UANG JASA BERSUMBER DARI BPJS

Ratusan Tenaga Medis RSUD Indrasari Rengat Gelar Aksi Diam

Indragiri Hulu | Sabtu, 12 September 2020 - 04:04 WIB

Ratusan Tenaga Medis RSUD Indrasari Rengat Gelar Aksi Diam
Ratusan tenaga medis di RSUD Indrasari Rengat gelar aksi diam di halaman rumah sakit, menuntut pembayaran uang jasa yang bersumber dari BPJS, Jumat (11/9/2020). (RAJA KASMEDI/RIAUPOS.CO)

RENGAT (RIAUPOS.CO) -- Ratusan tenaga medis RSUD Indrasari Rengat menggelar aksi diam di halaman depan rumah sakit tersebut, Jumat (11/9/2020). Aksi diam menuntut insentif atau uang jasa yang bersumber dari BPJS.

Aksi diam yang dilakukan tenaga medis hanya berlangsung sebentar yakni dari pukul 08.00 hingga 08.30 WIB. Karena, ratusan tenaga medis didatangi langsung oleh Bupati Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) H Yopi Arianto SE.


Di hadapan tenaga medis, orang nomor satu di daerah itu meminta tenaga medis kembali bekerja seperti biasa. Bahkan, bupati juga menegur tenaga medis yang tidak mau mendengarkan arahannya. Di mana dirinya akan memutus dan memberhentikan tenaga medis terutama yang masih berstatus honorer.

Tenaga medis yang masih bertahan melakukan aksi diam, bupati kembali mengulang penegasannya. "Bagi yang tidak mau diomongin, saya berhentikan. Saya pastikan, kalau tidak percaya saya jaminannya," tegas bupati di hadapan para tenaga medis.

Bupati minta tenaga medis kembali bekerja, mengingat pelayanan di RSUD Indrasari. Bahkan bupati meminta kepada tenaga medis, untuk mempercayai kepada utusannya yang sudah duduk bersama dengan direktur dan pejabat RSUD lainnya di ruangan lantai atas.

Dengan arahan itu, secara perlahan tenaga medis mulai membubarkan diri. Hanya saja, sebagian tenaga medis tidak masuk ke dalam ruangan tetapi memilih duduk dan sarapan di kantin.

Salah seorang tenaga medis, menyesalkan cara penyelesaian yang dilakukan bupati dan petinggi RSUD Indrasari. "Seperti bekerja di perusahaan yang tak ada pengawasan saja. Main ancam diberhentikan, tidak mencari solusi," ujar tenaga medis tersebut.

Menurut tenaga medis itu, dirinya bersama rekannya yang lain, yakni dari Januari 2020 hingga saat ini belum terima uang jasa yang bersumber dari BPJS. Bahkan sebelumnya sempat mau dibayarkan untuk tri wulan pertama tetapi jumlahnya diperkecil.

Akibat jumlah uang jasa yang diperkecil itu, sudah sempat dilakukan rapat bersama dengan manajemen RSUD Indrasari. "Sudah tiga kali rapat tetapi tidak ada kesepakatan. Karena penjelasan tentang uang jasa diperkecil itu tidak masuk akal," terangnya.

Dalam pada itu, Direktur RSUD Indrasari Rengat drg Sri Dharmayanti ketika dikonfirmasi mengatakan, baru mengetahui akan ada aksi mogok pada Kamis (10/9/2020) sekitar pukul 23.00 WIB. "Malam tadi saya langsung telpon dokter di poli agar tetap melakukan pelayanan," ujarnya.

Untuk uang jasa kata Sri Darmayanti, pihak rumah sakit sudah siap membayarkan mengacu kepada aplikasi terbaru. "Biasanya ada yang menerima uang jasa ini besar tetapi dengan aplikasi terbaru sudah mengacu kepada pemerataan," terangnya.

Laporan: Raja Kasmedi (Rengat)
Editor: Rinaldi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook