RENGAT (RIAUPOS.CO) -- Warga Kecamatan Kelayang Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) resah dengan gajah yang berkeliaran di daerah itu. Pasalnya, perkebunan warga daerah itu sudah banyak yang rusak oleh gajah liar tersebut. Parahnya lagi, gajah dengan jumlah sebanyak tiga ekor itu sudah sekitar satu bulan berada disana.
“Gajah itu setiap harinya berpindah-pindah. Dari satu kampung ke kampung yang lain,” ujar warga Kecamatan Kelayang Usman, Kamis (10/10).
Menurutnya, tiga ekor gajah tersebut saat ini berkeliaran di Desa Teluk Sejuah, Kecamatan Kelayang. Dimana sebelumnya, gajah tersebut berpindah dari Simpang Mangga Kelurahan Kelayang.
“Gajah itu sempat menyeberang jalan aspal yakni Jalan Lintas Tengah Air Molek - Teluk Kuantan,” ungkapnya.
Akibat ulah binatang dilindungi itu, kebun kelapa sawit milik warga sudah banyak yang dirusak. Bahkan, keberadaan gajah yang berkeliaran itu sudah mendekati pemukiman warga daerah itu.
Untuk itu harapnya, keberadaan gajah liar ini segera ditangani oleh pihak terkait. Kerena apabila terus dibiarkan, dikhawatirkan berdampak lebih luas lagi terhadap kebun warga.
“Tidak hanya kebun sawit saya, rata-rata warga disini juga mengalami hal yang sama,” terangnya.
Di tempat terpisah, Kepala Wilayah I Balai Besar KSDA Riau Andri Hansen Siregar ketika dikonfirmasi membenarkan keberadaan gajah di Kecamatan Kelayang.
“Benar, gajah itu berasal dari kawasan Tesso Nilo,” ujarnya.
Menurutanya, untuk menangani gajah liar sesuai informasi yang diterima pihaknya sebanyak tiga ekor itu, sudah mulai ditangani. Dimana sejak Rabu (9/10) kemarin tim sebanyak lima orang sudah diturutkan. Saat ini tim masih melakukan pencarian terhadap gajah liar tersebut.
“Bekas jejak dan bekas dimakannya sudah ditemukan tetapi keberadaan gajah tersebut belum ditemukan,” ungkapnya.(kas)