INDRAGIRI HULU (RIAUPOS.CO) - BUPATI Indragiri Hulu Rezita Meylani Yopi menyebutkan bahwa Kabupaten Indragiri Hulu sudah masuk sebagai kabupaten digitalisasi. Hal ini terlihat dari berbagai aplikasi digital yang sudah digunakan untuk memberikan kemudahan baik satuan perangkat daerah maupun pelayanan kepada masyarakat. Beberapa bulan sejak Bupati dan Wakil Bupati Rezita Meylani Yopi dan Junaidi Rachmat dilantik, berbagai aplikasi sudah diluncurkan. Aplikasi itu berasal dari berbagai instansi satuan perangkat daerah.
Pada Rabu (15/9), Bupati Rezita melakukan peluncuran untuk aplikasi m-PPKAD yang merupakan layanan konsultasi, pembinaan dan pengaduan keuangan dan aset daerah secara online. Aplikasi ini dibuat dalam rangka menciptakan layanan publik yang efektif dan efisien, serta memenuhi tuntutan masyarakat yang menginginkan pelayanan cepat dan mudah tanpa harus tatap muka mengingat masih dalam pandemi Covid-19.
Tata cara penggunaan aplikasi m-PPKAD sangat mudah. Bermodalkan smartphone, para stakeholder dapat mengakses www.m-ppkad.inhukab.co.id, kemudian melakukan registrasi dengan mengisi formulir yang telah disediakan, dan langsung dapat mengakses layanan yang disediakan.
Di satuan kerja Dinas Pemerdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), aplikasi yang baru diluncurkan adalah Klinik Bunda dan Simpel. Kedua aplikasi ini merupakan kerja sama DPMD dan Diskominfo Kabupaten Indragiri Hulu yang merupakan upaya dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.
Aplikasi Klinik Bunda (BUMDes Inhu Berdaya) ditujukan untuk mengobati kelembagaan BUMDes yang ada di Indragiri Hulu dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19. Pada aplikasi Bunda ini memiliki dua menu besar, yaitu Self Assessment dan Learning Management System. Sedangkan aplikasi Simpel (Sistem Mentoring Pilkades) dalam rangka mencapai tingkat sukses Pilkada serentak di kabupaten Indragiri Hulu.
"Saya berharap dengan adanya aplikasi ini, tercapainya tingkat pengelolaan yang lebih profesional, entrepreneur, dan akuntabel, serta menemukan potensi besar desa yang ada di Inhu. Tidak lupa dengan aplikasi Simpel sebagai sarana mentoring bersama pelaksanaan Pilkades serentak sehingga dapat berjalan dengan aman dan sukses tidak lagi menjadi cluster baru penyebaran Covid-19," katanya saat meluncurkan aplikasi itu, Selasa (21/9).
Peluncuran juga dilakukan Kantor Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Indragiri Hulu melalui aplikasi SI-Atan Beda (Sistem Informasi Aduan Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Bencana Daerah). Aplikasi ini sebagai terobosan yang diambil untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat, tak terkecuali di bidang kedaruratan kebencanaan.
Pelayanan cepat dan prima menjadi tujuan utama. Terlebih di masa pandemi ruang gerak masyarakat menjadi lebih terbatas. Layanan ini tersedia secara online melalui situs resmi http://si-atan.inhukab.go.id/ dan secara offline dengan menghubungi call center 0853 2319 8825.
Bupati Rezita berharap dengan adanya aplikasi ini dapat memaksimalkan kinerja dan fungsi KPBD dalam mengelola dan menangani pengaduan trantibum serta bencana daerah dengan lebih profesional, entrepreuner dan akuntabel.
"Ini sekaligus menjadi momentum bagi kita untum terus meningkatkan dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat sebagai bukti pemerintah senantiasa hadir melayani masyarakat Indragiri Hulu" tambah Rezita saat meluncurkan aplikasi Kamis (30/9).
Sebelumnya, Bupati Rezita juga meluncurkan aplikasi merchant Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) bersama Bank Riau Kepri (BRK). Aplikasi ini bahkan oleh BRK menjadikan Indragiri Hulu sebagai pengguna pertama di Sumatera. QRIS ditujukan mempermudah proses pembayaran pajak dan retribusi daerah. Masyarakat cukup membayarkan kewajibannya melalui handphone tanpa meninggalkan aktivitas usaha.(adv)