INDRAGIRI HILIR (RIAUPOS.CO) - Infrastruktur merupakan hal yang sangat vital dan memengaruhi aktivitas masyarakat, seperti jalan dan jembatan. Beberapa jembatan di jalan penunjang, Kecamatan Reteh telah mengalami kerusakan berat. Seperti Jembatan Parit 16, Pulau Kecil, Kecamatan Reteh.
Jembatan tersebut amblas dan tenggelam. Agar bisa dilewati, warga setempat mengakalinya dengan membuat jembatan darurat dari kayu dan papan untuk bisa dilewati. Kendati demikian, jembatan tersebut rawan rusak terlebih kerap terendam air sungai yang asin, dan membahayakan.
Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Reteh (IPPMR) Ricco mengatakan, selama ini masyarakat secara mandiri melakukan perbaikan jembatan, agar masih bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan roda empat.
"Jembatan tersebut sudah lebih dari satu tahun mengalami kerusakan. Agar bisa digunakan, warga setempat memperbaikinya dengan menggunakan kayu agar tetap bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan roda empat," katanya, Ahad (24/10).
Menurut Ricco, pemerintah beberapa kali telah datang melakukan peninjauan dan melakukan pengukuran, namun hingga saat ini perbaikan tak kunjung dilaksanakan.
Pihaknya juga melakukan penggalangan dana di Kecamatan Reteh, guna membantu perbaikan jembatan. "Kami dari IPPMR menginisiasi membantu, melaksanakan penggalangan dana, untuk pasir, kerikil dan lain-lain. Alhamdullillah respons masyarakat sangat antusias," katanya.
Dia berharap, pemerintah segera memberi solusi dan melakukan perbaikan, agar tidak ada lagi korban-korban selanjutnya. Rusaknya jembatan-jembatan tersebut, juga berimbas ke perekonomian, di mana harga barang menjadi semakin mahal, akibat sulitnya transportasi.(anf)