TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) -- Satu unit mobil pick up pengangkut ayam terguling dan tercebur dari Jembatan Parit 16, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir, Sabtu (23/10/2021).
Warga Reteh Ricco mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 07.40 WIB, akibat kayu yang dilewati di jembatan tersebut patah, sebelum akhirnya menyebabkan mobil terguling ke parit.
"Tadi pagi kejadiannya, saya langsung ke lokasi. Kayunya itu patah, mungkin karena sering terkena air asin," kata Ricco yang juga Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Reteh (IPPMR) ini.
Ia mengungkapkan, akibat kejadian tersebut ratusan ayam mati tenggelam di parit. "Pengemudinya selamat," ucapnya.
Hingga berita ini diturunkan, mobil pick up tersebut belum bisa dievakuasi. Ia mengatakan, untuk evakuasi bukanlah hal yang mudah. Jika memaksa dinaikkan ke jembatan maka, jembatan harus dirobohkan terlebih dahulu.
Ricco menuturkan, jembatan tersebut sudah lebih dari satu tahun mengalami kerusakan. Agar bisa digunakan, warga setempat memperbaikinya dengan menggunakan kayu agar tetap bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan roda empat.
Menurut Ricco sebelum ini, sebuah mobil juga sempat tenggelam di lokasi yang sama. Kerusakan jembatan di Jalan Penunjang, Kecamatan Reteh juga terjadi di jembatan yang berada di Desa Sanglar. "Kemarin yang di Desa Sanglar jembatannya putus, dan tidak bisa dilewati selama satu hari," ungkapnya.
Perbaikan-perbaikan jembatan dilakukan secara mandiri oleh masyarakat. Menurut Ricco beberapa kali pemerintah telah datang melakukan pengukuran, namun hingga saat ini perbaikan tak kunjung dilaksanakan.
Pihaknya juga melakukan penggalangan dana di Kecamatan Reteh, guna membantu perbaikan jembatan. "Kami dari IPPMR menginisiasi membantu, melaksanakan penggalangan dana, untuk pasir, kerikil, dan lain-lain. Alhamdullillah respons masyarakat sangat antusias," tukasnya.
Ricco berharap, pemerintah lebih membuka mata, dan segera memberi solusi dan melakukan perbaikan, agar tidak ada lagi korban-korban selanjutnya. Rusaknya jembatan-jembatan tersebut, juga berimbas ke perekonomian, di mana harga barang menjadi semakin mahal, akibat sulitnya transportasi.
"Harga sayur juga naik, anak sekolah, hingga ambulans terkena imbasnya. Pemerintah daerah diharapkan membuka mata, ini kapan mau diperbaiki. Kepada Pak Wardan, saya harap bisa mengambil langkah sigap," tegasnya.
Laporan: Mujawaroh Annafi (Tembilahan)
Editor: Rinaldi