INDRAGIRI HILIR (RIAUPOS.CO) -- Selain memberikan keuntungan di sisi lain, sistem resi gudang (SRG) juga dapat dikatakan sebagai perangsang meningkatnya harga jual kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
Maka dari itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan DPRD Inhil tetap komitmen menerapkan SRG. Pasalnya, hal itu akan banyak memberikan keuntungan bagi petani kelapa, sehingga menumbuhkan perekonomian daerah.
Harapan untuk dapat menerapkan SRG inu diketahui sudah cukup lama. Mengingat lokasi lahan perkebunan kelapa dalam di Inhil sangat luas mencapai lebih kurang 500 ribu hektare. Meski ada sebagain darinya sudah tidak produktif.
"Banyak jaminan dan keuntungan petani kita kalau SRG ini dapat teralisasikan,"kata Bupati Inhil, HM Wardan dalam salah satu kesempatan, kemarin.
Apa yang diprogramkan, dalam rangka mengangkat sektor perkelapaan di Kabupaten Inhil. Dengan tujuan para petani kelapa akan lebih sejahtera jika pelaksanaan SRG dapat terwujud secara maksimal.
Sebelumnya, Ketua Komidi II DPRD Inhil, Ahmad Junaidi, mengaku sependapat dengan pemerintah dalam mewujudkan SRG. Terhadap pihak-pihak yang menolak SRG, ditegaskanya ada mereka orang yang belum mengerti apa yang dimaksud SRG.
"SRG inikan merupakan satu pembelaan kita (Pemerintah dan DPRD) kepada petani kelapa. Jadi diharapkan semuanya memberikan dukungan penuh," harapnya.
Hampir 80 persen jumlah masyarakat di Kabupaten Inhil bergantung dari sektor perkelapaan. Bahkan luas perkebunanya terbesar di dunia, mengalahkan beberapa daerah baik di Indonesia mapun negera lain.
"Artinya kami tetap mendukung pemerintah dalam penerapan SRG di Kabupaten Inhil,"imbuhnya.(adv)