PEKANBARU (RIAU POS.CO) - Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau yang diguncang gempa Magnitudo 4,3, Sabtu (11/1/2020), diperkirakan tidak ada susulan dan ancaman lain. Gempa tersebut disebabkan patahan lokal dan dangkal.
Demikian disampaikan Kepala Stasiun Geofisika Padang panjang- koordinator MKG Sumbar, Irwan Slamet kepada RiauPos.co, Senin (13/1/2020).
Dikatakannya, gempa dideteksi terjadi pukul 03.44.09 WIB di kedalaman 12 Kilometer berlokasi pada 71 Kilometer timur laut Indragiri Hilir atau 0.01 Lintang Selatan, 103.62 Bujur Timur.
"Gempa itu disebabkan oleh patahan lokal (dalam skala yang lokal). Patahan lokal itu akan menyebabkan gempa di bawah 5 atau 6 skala richter. Kemudian gempanya dangkal, ditinjau dari patahan-patahan lokalnya. Patahan lokal itu disebabkan oleh adanya patahan utama,” ungkapnya.
Dilanjutkan Slamet yang tengah berada di Mentawai dalam perbincangan via telepon dengan RiauPos.co, biasanya gempa oleh patahan lokal itu tidak besar dan biasanya di bawah 6 skala richter.
“Gempanya tidak besar tapi dangkal. Sehingga masyarakat bisa merasakannya (gempa, red)," sambungnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, biasa gempa tersebut tidak diikuti oleh gempa susulan dalam fase yang panjang atau banyak. Paling cuma terjadi gempa satu atau dua kali saja. Kalau yang terjadi patahan utama, maka akan terjadi gempa besar dan diikuti dengan gempa susulan yang rentetannya panjang untuk pembentukan ke stabilan dari patahan itu.
"Kalau gempa yang di Inhil itu merupakan patahan lokal sehingga gempa susulannya tidak banyak, paling cuma satu atau dua, bahkan tidak ada. Dan beberapa tahun lagi baru akan terjadi lagi. Tidak dalam skala pelepasan energi besar. Jadi tidak meluaslah efeknya," ucapnya.
Untuk itu, Irwan Slamet mengimbau kepada masyarakat yang terdampak gempa bumi seperti di Inhil jangan khawatir. Buktinya hingga saat ini tidak terjadi gempa susulan.
Laporan: Dofi Iskandar
Editor: Firman Agus