TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) - Sebanyak 426 rumah panggung di Desa Panglima Raja, Kecamatan Concong, Indragiri Hilir (Inhil), dihantam gelombang pasang.
Satu rumah mengalami rusak berat,108 rumah mengalami rusak sedang, dan 318 diantaranya mengalami rusak ringan. Namun kejadian ini tidak menelan korban jiwa.
Menurut tokoh Suku Laut, Haryono, perisitwa tersebut rutin terjadi setiap tahun. Bahkan dia memprediksi, fenomena alam yang lazin disebut Meni Utaru akan terus terjadi hingga Februari 2022 mendatang.
"Maka kita meminta pemerintah daerah segera tanggap atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita yang ada persisir Inhil tersebut," harap Haryono, Jumat (10/12/2021).
Pascakejadian tersebut, lanjut Haryono, kondisi korban yang umumnya warga Suku Laut dalam keadaan serba keterbatasan sehingga sangat perlu mendapat bantuan kemanusiaan.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Inhil, H Arifin, mengaku tidak memiliki banyak kewenangan dalam pengelolaan anggaran-anggaran tidak terduga seperti musibah yang melanda masyarakat Panglima Raja di atas.
"Kami tidak dapat berbuat banyak, melainkan terus berkoordinasi dengan OPD terkait," kata Arifin, menjawab media.
Kendati demikian, mantan Kepala Bagian (Kabag) Kesra Setdakan Inhil itu akan langsung datang ke lokasi untuk melihat kondisi masyarakat di sana. Setidaknya mereka akan memberikan bantuan tanggap darurat.
"Insya Allah, kami (Dinsos, red) besok pagi akan turun kesana,"tutupnya.
Laporan: Indra Efendi (Tembilahan)
Editor: Hary B Koriun