INDRAGIRIHILIR (RIAUPOS.CO) -- Untuk meraih prestasi tidak bisa peroleh secara instan. Artinya perlu sebuah kerja keras dan perjuangan dengan maksimal sejak awal. Hal ini ditegaskan Bupati Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan saat membuka pelatihan guru rumah tahfiz di salah satu hotel di Tembilahan, Ahad (8/12) malam kemarin.
Maka itu melalui kesempatan diatas, bupati mengajak semua pihak terkait mengevaluasi apa yang menjadi titik lemah. Sebab, untuk meraih prestasi tidak bisa tanpa perjuangan yang keras.
"Prestasi itu bisa kita dapat dengan kerja keras. Tak bisa instan seperti apa yang kita fikirkan," ungkap Bupati Inhil HM Wardan.
Ketika ingin menargetkan sebuah keberhasilan pada 2021, maka lanjut bupati, kerja keras harus di mulai sejak 2020. Dalam kurun waktu satu tahun itulah segala persiapan dilaksanakan.
"Bagi LPTQ, dewan juri mapun dewan hakim, mari kita duduk bersama untuk membicarakan apa yang selama ini menjadi titik kelemah kita," paparnya.
Demikian pula camat, kepala desa maupun fasilitator harus sering duduk bersama untuk membahas persoalan yang mengarah terhadap keberhasilan DMIJ plus dan terintegrasi. Karena di dalamnya terdapat progran rumah tahfiz.
"Saya berharap nanti lahir anak-anak binaan bapak dan ibu yang akan kita maksimalkan pembinaannya. Lalu mereka menjadi hafiz dan hafizah yang berkualitas," harapnya.
Untuk menyukseskan apa yang diinginkan bupati, dia juga merencanakan pembuatan asrama bagi tempat pemusatan pelatihan hafiz dan hafizah.
"Ini harus berhasil, jangan hanya eforia. Keberhasilan kita kedepan sangat ditentukan dari kinerja bapak dan ibu semua yang ada disini," tuntas bupati.(adv)