TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) - Tuberculosis (TBC) menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Penanggulangan dilakukan dengan menemukan terduga, menemukan kasus, screening, hingga pengobatan sesuai standar.
Tuberculosis merupakan penyebab kematian ke-9 di dunia. Penyebab utama agen infeksius tunggal dengan peringkat di atas HIV/AIDS.
Salah satu komitmen yang dilakukan Indonesia adalah mengembangkan peta jalan (road map) untuk mencapai tujuan eliminasi tuberkulosis pada tahun 2030.
Pada tahun 2022 Jumlah kasus TBC di 12 Kabupaten/Kota di Riau sebanyak 13.007 kasus. Sementara berdasarkan dara Dinkes Inhil kasus TB di Kabupaten Indragiri Hilir pada tahun 2022 sebanyak 933 kasus.
"Terdapat 933 kasus TBC di Kabupaten Inhil pada tahun 2022, 926 diantaranya TB Sensitif Obat dan 7 kasus TB Resisten Obat," ucap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir, Rahmi Indrasuri melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Inhil Devi Natalia.
Sementara itu kata Devi, kasus TB per 17 Juli 2023 jumlah kasus TB yang ditemukan sebanyak 493 kasus.
"Berdasarkan panduan penentuan beban dan target cakupan penemuan dan pengobatan TBC, tahun 2022 capaian kasus Inhil sebanyak 32,65% dan tahun 2023 per 17 Juli 2023 sebesar 19,61," jelas Devi.
Terakhir Devi berharap hal ini menjadi perhatian seluruh pihak untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Inhil.
"Tentunya ini menjadi atensi Dinkes Inhil, dan kami berharap kerjasama seluruh pihak dalam mencegah TBC menuju Inhil bebas TBC," tutupnya.(adv)
Laporan: Indra Efendi
Editor: Eka G Putra