Kelapa Dikenal Zaman Mufti Kerajaan Indragiri

Indragiri Hilir | Kamis, 09 Februari 2023 - 10:50 WIB

Kelapa Dikenal Zaman Mufti Kerajaan Indragiri
Bupati Inhil HM Wardan menjadi pembicara dalam dialog Anugerah Kebudayaan Bupati/Wali Kota se-Indonesia yang diselenggarakan oleh PWI Pusat di Medan, Selasa (7/2/2023). (DISKOMINFO UNTUK RIAUPOS.CO)


TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) - Komunitas kelapa mulai dikenal di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) sejak zaman Mufti Kerajaan Indragiri, Tuan Guru Syekh Abdurahman Siddiq pada 1918.

Hal itu dipaparkan Bupati Inhil HM Wardan ketika menjadi pembicara dalam dialog Anugerah Kebudayaan Bupati/Wali Kota se-Indonesia yang diselenggarakan oleh PWI Pusat, Medan, Selasa (7/2).


Kegiatan ini diselenggarakan bersempena rangkaian puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Ke-77 Tahun 2023. Pada kesempatan ini, Bupati memaparkan sejarah singkat perkelapaan di Inhil.

''Tak ada yang tahu pasti kapan asal muasal tumbuhnya kelapa di Inhil. Namun secara literasi pada 1918 sejarah berawal saat Mufti Kerajaan Indragiri Tuan Guru Syekh Abdurahman Siddiq,'' kata Bupati.

Pada saat itu, melihat hasil kebun kelapa masyarakat tidak maksimal lalu Tuan Guru membuat parit-parit sebagai upaya meningkatkan kesuburan tanah. Dari sanalah lahir embrio konsep pembangunan perkelapaan yang disebut dengan trio tata air.

Sedangkan sesuai dengan wewenang kepala daerah, HM Wardan mendorong seni budaya yang berbasis kepada kelapa. Hal ini dilihat melalui Keputusan Bupati Inhil 2019 tentang penggunaan pakaian teluk belanga bagi kalangan PNS.

''Serta menggunakan tanjak berbahan kelapa,'' jelasnya.

''Ditambah lagi munculnya berbagai seni seperti tarian tentang kelapa. Itu sudah sangat membudaya,'' lanjut Bupati.

Sebab 80 persen masyarakat Inhil bermata pencaharian sebagai petani kelapa. Di samping itu juga banyak lagi produk turunan kelapa yang bisa dikatakan sebagai pohon kehidupan.(zed)

Laporan Indra Efendi, Tembilahan









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook