TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) - Pemenuhan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan merupakan upaya awal dalam menghindari kasus-kasus stuntin bagi Balita.
Hal ini dijelaskan Ketua TP PKK Indragiri Hilir (Inhil) Hj Zulaikhah Wardan, saat kunjungan kerja (kunker) ke Kelurahan Sapat, Kecamatan Kuala Indragiri (Kuindra) beberapa hari lalu.
Zulaikhah, yang juga merupakan Ketua Gerakan Satu Hati (GSH) Inhil, mengedukasi kaum ibu yang saat itu sebagai pihak Kelompok Penerima Manfaat (KPM) dan Program Keluarga Harapan (PKH).
"Saya tidak akan pernah bosan untuk mengingatkan kita semua tentang pentingnya masalah stunting dan pemahaman gizi bagi keluarga," tegasnya.
Sambung Zulaikhah lagi, terdapat dua hal yang menjadi pemenuhan gizi. Pertama pemenuhan gizi selama masa kehamilan dan masa kanak-kanak hingga usia dua tahun.
"Kesehatan ibu hamil dan anak juga harus dijaga dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Sehingga dapat mengurangi terjadinya infeksi pada ibu hamil dan anak," katanya.
Peran pihak-pihak, khusunya kaum ibu yang hadir dalam pertemuan tersebut, diakui Zulaikhah, sangat besar. Terutama dalam mengedukasi dan menyosialisasikan pencegahan maupun penanggulangan stunting.
Dia juga sedikit mengatakan terdapat sebanyak 557 orang dari 15 kelompok yang menerima program KPM dan PKH di Kecamatan Kuindra.(ind)
