Minyak Mentah Curian di Blok Rokan untuk Campuran Aspal

Hukum | Selasa, 31 Desember 2019 - 16:43 WIB

Minyak Mentah Curian di Blok Rokan untuk Campuran Aspal

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Langkah Polda Riau membongkar mafia pencuri minyak menemukan fakta baru. Diduga, minyak mentah curian itu digunakan sebagai campuran aspal. Tujuannya, menekan biaya produksi. Namun, tanpa melalui proses penyulingan, minyak tersebut mengurangi kekuatan aspal.

Sebelumnya, tersangka pencurian minyak Kokcin mengakui bahwa pemesan minyak itu menggunakannya sebagai campuran aspal. Entah sebagai bahan bakar atau langsung dicampurkan. Pembeli minyak curian asal Padang berinisial JC juga telah ditangkap Polda Riau. JC diketahui merupakan salah seorang pemenang proyek pengaspalan di sejumlah lokasi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Bagaimana dampak minyak mentah dicampur aspal? Menurut Kepala Seksi Penelitian dan Pengembangan, Balai Bahan dan Perkerasan Jalan Balitbang PUPR, Yohanes Ronny, selama ini bahan campuran aspal untuk membentuk lapisan perkerasan jalan salah satunya adalah minyak bumi. Namun, aspal itu harus terlebih dahulu melewati proses penyulingan minyak bumi.

”Aspal tersebut harus memenuhi kualitas seperti tercantum dalam spesifikasi jalan dan jembatan yang dikeluarkan Ditjen Bina Marga. Jadi, tidak bisa minyak bumi digunakan langsung atau dicampur aspal yang ada karena perlu pengolahan terlebih dahulu agar memenuhi spesifikasi,” jelas dia kemarin (30/12).

Ronny menjelaskan, minyak bumi mentah atau crude oil harus melewati proses penyulingan terlebih dulu sebelum menjadi berbagai bahan bakar yang aman digunakan.

Ronny menyebut dampak campuran minyak dan aspal secara asal bermacam-macam.

Menurut dia, crude oil masih mengandung banyak minyak ringan. ”Akibatnya, kemungkinan akan membuat aspal menjadi lebih lembek. Kemungkinan lain, saat dipanaskan untuk digunakan dalam campuran mudah sekali menguap sehingga aspal jadi mudah retak dan tidak tahan terhadap deformasi akibat beban lalu lintas,” jelasnya.

Sementara itu, Polda Riau tidak hanya fokus membongkar sindikat pencurian minyak. Persoalan sawit juga menjadi perhatian. Kapolda Riau Irjen Agung Setya mengatakan, ada berbagai persoalan yang menyelimuti sawit di Riau. Dari pencurian, informasi harga sawit yang tidak tersampaikan, hingga harganya yang tidak stabil.

Editor : Deslina

Sumber: jawapos.com









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook