DIPREDIKSI MAMPU BERTAHAN 100 TAHUN

SBY: Kelok 9 Serasa di Jepang

Hukum | Kamis, 31 Oktober 2013 - 10:49 WIB

LIMAPULUH KOTA (RP) - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memuji keindahan, suasana dan kokohnya Jembatan Layang Kelok Sembilan.

Pujian ini terlontar dari mulut orang nomor satu di Indonesia itu saat meninjau secara langsung konstruksi megah karya anak bangsa yang berada di Jorong Aie Putiah, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Limapuluh Kota itu, Rabu (30/10).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ini sekaligus pertanda rampungnya pekerjaan konstruksi jembatan itu. Konstruksi perkasa dengan desain yang tetap mempertahankan nama aslinya sebagai Kelok Sembilan —karena ada sembilan belokan di jalur lintas jalan Riau-Sumbar (Sumatera Barat) itu.

Suasana alam dan keberadaan Kelok Sembilan sangat dipuji Presiden SBY yang tiba di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB. Bahkan, ia menyebutkan serasa berada di Jepang.

‘’Sungguh indah dan nyaman berada di Kelok Sembilan, tidak kalah dengan salah satu tempat dengan karya konstruksi di Negeri Sakura. Suasana alamnyapun hampir tidak jauh berbeda dengan yang ada di negara Jepang,’’ sebut SBY dalam sambutannya di atas Jembatan Kelok Sembilan.

Pengerjaan konstruksi jembatan layang Kelok Sembilan mulai dibangun sekitar 2003 dan sempat terhenti. Dana Rp602,5 miliar yang dihabiskan berasal dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) dengan sistem anggaran tahun jamak. Setelah lebih 10 tahun pengerjaannya, kini bangunan monumental itu terlihat sangat kokoh dan perkasa.  

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto memprediksi bangunan Jembatan Layang Kelok Sembilan bisa bertahan hingga 100 tahun. Kendati demikian, perawatan dan tingginya dinding tebing yang curam perlu dibenahi. Sehingga risiko longsor dari sisi tebing bisa diantisipasi.

‘’Diperkirakan jembatan layang ini dapat bertahan hingga 100 tahun ke depan. Namun kita tetap berharap agar tetap adanya perawatan, ke depan tebing-tebing di sisi jalan masih perlu dibenahi,’’ sebut Djoko kepada sejumlah wartawan di lokasi yang ditinjau Presiden SBY di Kelok Sembilan.

Hari Ini Diresmikan

Meski sudah meninjau kemarin, Presiden SBY baru akan meresmikan Jembatan Layang Kelok Sembilan, Kamis (31/10) ini, bersamaan dengan peringatan Hari Pangan Sedunia yang dipusatkan di Kota Padang. Proyek Jembatan Layang Kelok Sembilan dari sisi teknis pekerjaan merupakan hal yang monumental karena menggabungkan empat jenis jembatan.  

‘’Sangat jarang dalam satu ruas jalan ada empat jenis jembatan sekaligus,’’ kata Kepala Pusat Komunikasi (Kapuskom) Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Danis H Sumadilaga saat dihubungi JPNN, Rabu (30/10).

Danis menjelaskan, bahwa pemerintah telah merancang pengerjaan Jembatan Layang Kelok Sembilan dalam dua tahap. Pemilihan tahap pengerjaan tersebut selain disesuaikan dengan anggaran juga mempertimbangkan lalu lintas di ruas Kelok Sembilan eksisting harus tetap berjalan selama proyek jembatan dibangun.

Tahap pertama adalah membangun empat buah jembatan, yaitu Jembatan 3, 4, 5, dan 6 dengan total panjang jembatan 699 meter. Sedangkan tahap kedua dibangun dua buah jembatan, yaitu Jembatan 1 dan 2, dengan total panjang jembatan 244 meter serta pembangunan jalan sepanjang 2.089 Km (2 jalur dan 2 arah).

Ia juga mengungkapkan bahwa megaproyek tersebut merupakan proyek multiyears dengan pelaksanaan pekerjaan Tahap I sejak 2003-2011. Sedangkan Tahap II dilaksanakan sejak 2012 hingga 2013.

‘’Kedua tahap memerlukan total alokasi anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp602,5 miliar,’’ ungkapnya.

Sementara itu, lanjut Danis, jenis konstruksi antara jembatan yang satu dengan lainnya menggunakan jenis jembatan yang berbeda. Dia menjelaskan, untuk Jembatan 1 menggunakan model RC-Box Girder.

Sementara untuk Jembatan 2 mempunyai berbagai macam variasi mulai dari PC-I Girder, PC Box Girder, dan RC-Box Girder.

Kemudian untuk Jembatan 3 menggunakan RC Box Girder atau beton bertulang tanpa ada perkuatan lewat beton pratekan. Untuk Jembatan 4, selain arch bridge juga memiliki jenis jembatan lain yaitu RC-Box Girder, PC-Box Girder, dan PC-I Girder.

Selanjutnya, Jembatan 5 menggunakan struktur bagian atas PC-I Girder atau beton pratekan bentuk I. Terakhir untuk Jembatan 6 menggunakan PC-I Girder atau beton pratekan dengan balok I.

Danis mengatakan, bahwa dalam pembangunan Jembatan Layang Kelok Sembilan memiliki tantangan tersendiri, terutama melakukan harmonisasi dengan lingkungan Hutan Lindung Air Putih yang berada di sekitar jalan tersebut.

‘’Jembatan layang Kelok Sembilan seolah menjadi masterpiece dari harmonisasi antara rekayasa sipil, arsitektural, desain landscape, hingga pemeliharaan hutan,’’ kata Danis.

Dari sisi konstruksi, Danis melanjutkan bahwa Jembatan Layang Kelok Sembilan terlihat unik dan seolah menyatu dengan lingkungan cagar alam.

‘’Dimulai dari bangunan atas (superstruktur, red), pilar, substruktur, hingga fondasinya dapat menjadi model pembelajaran bagi insinyur sipil di tanah air,’’ ujar Danis. Sementara itu Menteri PU Djoko Kirmanto mengatakan bahwa lokasi jembatan tersebut dari sisi pengelolaan kawasan, di lokasi itu terjadi interaksi yang harmonis antara pengelola kawasan hutan lindung dan pengelola infrastruktur transportasi.

‘’Ini benar-benar merupakan karya kebanggaan anak bangsa,’’ kata Djoko Kirmanto seperti yang dilansir di dalam keterangan resminya di situs resmi Kementerian PU.

Djoko Kirmanto menyatakan rasa bangganya atas keberhasilan pembangunan Jembatan Layang Kelok Sembilan. ‘’Ini menambah deret prestasi anakbangsa dalam sektor konstruksi,’’ tambah Djoko Kirmanto.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Djoko Murjanto mengatakan bahwa desain jalan dan jembatan Kelok Sembilan tersebut diperkirakan dapat bertahan selama 100 tahun, dengan catatan asal dipelihara dengan maksimal.

‘’Keberadaan Jembatan Layang Kelok Sembilan ini akan berdampak positif mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Riau.

Dengan lancarnya transportasi, maka akan mempermudah akses lintas barat dengan lintas timur Sumatera,’’ terangnya Djoko Murjanto.

Sebelumnya, di ruas jalan Kelok Sembilan yang terletak di ruas jalan Provinsi Riau-Sumbar itu sangat sulit dilewati oleh truk gandeng maupun trailer. Hal tersebut disebabkan karena radius tikungan dan lebar perkerasan hanya 4,5 meter yaitu terletak di Km 143-148, Km 153-168, dan Km 168-194.  

‘’Kelok Sembilan sudah dapat dilalui. Rambu-rambu sudah terpasang dan sudah dilakukan uji kelayakan dan road safety,’’ kata Subagyo.(dod/jpnn/fdl/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook