Muhaimin: Indonesia Darurat SDM

Hukum | Kamis, 31 Oktober 2013 - 09:18 WIB

JAKARTA (RP) - Posisi Indonesia dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2012 masih berada di posisi 121 dari 187 negara. Sementara pada pilar efisiensi pasar tenaga kerja, Indonesia masih menduduki peringkat 120.

Karena itu, Menakertrans Muhaimin Iskandar menyebut saat ini Indonesia dalam keadaan darurat Sumber Daya Manusia (SDM).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Indonesia masih kekurangan tenaga kerja profesional yang memiliki keterampilan dan kompetensi kerja serta berdaya saing tinggi dalam pasar kerja.

‘’Kebijakan peningkatan SDM Indonesia masih berkutat pada wajib belajar enam tahun hingga sembilan tahun. Padahal hal ini tidak akan mampu meningkatkan kompetensi kerja SDM,’’ ujar Muhaimin dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (30/10).

Muhaimin melanjutkan, pada era dibukanya pasar barang dan jasa tingkat ASEAN, yang disebut dengan ASEAN Economic Community (AEC) 2015, maka keluar-masuknya tenaga kerja antarnegara ASEAN tidak terbendung lagi. Tenaga kerja dari negara-negara terkait akan saling berkompetisi merebut kue ekonomi di tiap negara.

‘’Bagi tenaga kerja dari negara AEC yang memiliki kompetensi kerja yang lebih tinggi dari anggota lainnya. Tentunya akan memiliki kesempatan lebih luas untuk mendapatkan keuntungan ekonomi di dalam AEC. Ini yang harus diwaspadai SDM Indonesia setahun ke depan,’’ urainya.

Ketua Umum DPP PKB tersebut menuturkan, pendidikan setinggi apapun, apabila tidak disertai kompetensi yang tinggi, maka akan kalah bersaing oleh tenaga kerja yang terampil.

Sekalipun tenaga kerja terlatih tersebut hanya memiliki ijazah jenjang pendidikan lebih rendah.

‘’Oleh karena itu diperlukan lembaga pelatihan dan peningkatan kualitas kurikulum pelatihan yang lebih penting daripada lembaga pendidikan yang menghasilkan lulusan yang belum siap kerja,’’ ujarnya.

Menurut Muhaimin, tenaga kerja yang lebih terlatih akan memiliki produktivitas yang lebih tinggi di dalam dunia kerja dan dunia usaha. Dia melanjutkan, saat ini jumlah angkatan kerja Indonesia masih didominasi lulusan SD.

Berdasarkan data BPS  Februari 2013, dari jumlah angkatan kerja sebanyak 121,19 juta sebagian besar didominasi lulusan SD kebawah sebanyak 56, 67 juta (46,7 persen), SMP 22,1 juta (18.25 persen), SLTA 11,03 juta (9,10 persen) Diploma 3,41 juta (2,81 persen) dan lulusan universitas 8,36 juta (6,90 persen).

Muhaimin menuturkan, untuk mengatasi masalah minimnya SDM berkualitas tersebut, pihaknya mengaku telah melakukan koordinasi dengan Mendikbud dan Menperindag untuk mencari terobosan solusi yang dapat segera terwujud dalam waktu singkat.(ken/fat/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook