JAKARTA (RP) - Gelombang pemulangan jamaah haji dari penjuru dunia melalui bandara King Abdul Aziz Jeddah mulai berlangsung. Kondisi ini membuat kota yang berjarak sekitar 107 km dari Makkah itu saat ini mulai sesak.
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Sekjen Kemenag) Bahrul Hayat yang kemarin masih berada di Arab Saudi menuturkan, proses pemulangan jamaah haji Indonesia menuju ke tanah air sudah mulai dilaksanakan. Dia berharap proses pemulangan ini tidak menemui kendala berarti. Sebab bebarengan dengan kepulangan jamaah haji dari negara lainnya.
Bahrul mengatakan jika proses ini dimulai dengan pemulangan sepuluh kloter dari sejumlah embarkasi. Pemulangan sepuluh kloter ini dijadwalkan berjalan tadi malam mulai pukul 23.00 waktu setempat atau pagi hari ini waktu Indonesia. Dengan jarak tempuh perjalan dari Jeddah ke Indonesia sekitar 12 jam, rombongan pertama kedatangan jamaah haji diperkirakan tiba di tanah air, Rabu (31/10).
Catatan di Kemenag menyebutkan jika tiga dari sepuluh kloter tadi langsung menuju ke bandara dan lantas terbang ke tanah air. Ketiga kloter ini adalah kloter 1 Medan, Lombok, dan Banda Aceh. Sementara tujuh kloter lainnya singgah atau transit dulu di hotel di Jeddah selama satu hari dan baru diterbangkan keesokan harinya.
Dengan sistem transit ini, jamaah haji Indonesia bisa menghindari kepadatan di bandara. Selain itu, dengan transit selama satu hari bisa menghindari jamaah haji menunggu penerbangan terlalu lama di bandara.
"Memasuki masa pemualngan jamaah ini, laporan dari petugas haji menyebutkan di Jeddah sudah mulai ramai dan cenderung padat," tutur Bahrul. Dengan kondisi ini, Bahrul berharap panitia haji di Jeddah lebih sigap. Sehingga kondisi bandara yang sesak tidak sampai mengganggu pemulangan jamaah haji Indonesia.
Selain itu, Bahrul juga mengutarakan soal kekhawatiran kasus penerbangan yang delayed atau terlambat. Dia mengatakan jika Kemenag terus meminta maskapai meningkatkan kualitas on time performance (OTP) pemulangan haji. Terutama ketika kuantitas penerbangan di bandara King Abdul Aziz mulai padat. (wan)