JAKARTA (RP) - Helat Pekan Hari Puisi Indonesia resmi berakhir di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Selasa (30/7) malam tadi.
Acara ini digelar sempena Hari Puisi Indonesia yang disepakati jatuh setiap 26 Juli dan dideklarasikan di Pekanbaru pada 2012 lalu.
Malam tadi, nama-nama pememang lomba dan sayembara pun diumumkan. Pemenang buku kumpulan puisi terbaik diraih Acep Zamzam Noor dengan judul Bagian dari Kegembiraan. Penyair kelahiran Tasikmalaya 28 Februari 1960 itu menyingkirkan 129 peserta yang ikut berpartisipasi sayembara buku kumpulan puisi. Ia berhak membawa pulang hadiah sebesar Rp50 juta dari Indopos (JPNN).
Sebelum pengumuman pemenang, beberapa rangkaian kegiatan sukses digelar oleh Yayasan Panggung Melayu bekerja sama dengan Yayasan Sagang, Indopos, Jurnal Sajak, Komunitas Sastra Indonesia dan Dewan Kesenian Jakarta sejak sepekan lalu.
Mulai perlombaan sayembara buku kumpulan puisi, kritik buku sastra, lomba baca puisi se-Indonesia, renungan dan doa Milad Hari Puisi I. Kemudian seminar hingga tadarus puisi. Puncaknya malam anugerah Hari Puisi Indonesia di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, malam tadi.
Turut hadir, di antaranya Bupati Siak Syamsuar, Chairman Riau Pos Group yang juga Ketua Dewan Pembina Yayasan Sagang Rida K Liamsi, Ketua Dewan Kesenian Riau (DKR) Kazzaini Ks, Group Head Editor Riau Pos Raja Isyam Azwar, Pemimpin Redaksi Indopos Don Kardono dan Ketua DPRD Balikpapan, HA Burhanuddin Solong.
Pada malam anugerah yang berlangsung meriah tersebut menampilkan tontonan yang menarik untuk disimak. Seperti, pemutaran film sejarah Hari Puisi Indonesia, pidato kebudayaan oleh Sutardji Calzoum Bachri, musikalisasi puisi dari Sanggar Mathari, Sanggar Semenanjung, launching halaman hari puisi Indopos dan website Hari Puisi Indonesia, prosesi anugerah Hari Puisi Indonesia oleh Sanggar Ayodya Palah serta hibah 1.000 buku sastra.
Juga tak ketinggalan para pejabat dari Provinsi Riau dan daerah lainnya ikut tampil membacakan puisi yakni Bupati Siak Drs H Syamsuar, Ketua DPRD Balikpapan HA Burhanuddin Solong.
Kemudiaan dari penyair Indonesia yaitu Rida K Liamsi, Sutardji Calzoum Bachri, Leon Agusta, Abdul Hadi WM, KH Zawawi Imron, Agus R Sarjono, Asrizal Nur, Jamal D Rachman, Fatin Hamama, dan Admadun Y Harfanda.
Untuk diketahui, perayaaan Hari Puisi Indonesia tidak hanya dirayakan di Jakarta, namun juga di 10 kota lainnya, seperti Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jambi, Banten, Jawa Barat, Jogjakarta dan Bali.
Selain pemenang buku kumpulan puisi terbaik yang diraih Acep Zamzam Noor, juga diumumkan 4 pemenang untuk buku kumpulan puisi pilihan, yaitu Hanna Fransiska dengan judul Benih Kayu Dewa Dapur, Marhalim Zaini dengan judul buku Jangan Kutuk Aku Jadi Melayu, Ulfatin CH dengan judul Kata Hujan dan Iverdixon Tinungki dengan judul Klikitong. Mereka masing-masing berhak hadiah sebesar Rp10 juta dari Indopos.
Sedangkan, pemenang lomba baca puisi, juara pertama, atas nama Nana Riskhi Susanti, juara kedua Imam Ma’arif dan Juara ketiga Sarring Wicaksono Ari S. Mereka berhak mendapatkan hadiah total Rp50 juta dari Yayasan Sagang dengaan rincian Rp25 juta juara 1, Rp15 juta juara 2 dan Rp10 juta juara 3.
Sementara pemenang kritik sastra terbaik dari Komunitas Sastra Indonesia (KSI), diraih Ahmad Syauqi Sumbawi dengan judul ‘’Sufisme Humanistik dalam Perawan Mencuri Tuhan’’.
Pemenang Buku Kumpulan Puisi terbaik Acep Zamzam Noor mengaku tidak menduga bukunya yang setebal 100 halaman dan 50 buah puisi itu akan terpilih sebagai yang terbaik dari 129 peserta lainnya.
‘’Kebetulan buku saya yang kesepuluh ini baru dicetak sebulan lalu untuk bisa ikut sayembara kumpulan buku puisi ini, meskipun sebetulnya masih menunggu puisi-puisi lainnya yang mau dimasukkan,’’ terang Acep.
Nama Acep sebetulnyaa sudah tidak asing lagi lewat kumpulan buku puisi terbaiknya. Sebut saja buku dengan judul Di luar Kata yang pernah meraih penghargaan dari Kemendikdub pada 2001, buku
Jalanan Menuju Rumahmu yang mendapat penghargan kumpulan buku puisi terbaik di ASEAN dan buku Menjadi Penyair Lagi.
‘’Pengharagaan ini tentunya bisa menjadi spirit dan momen bagi saja untuk terus berkarya untuk bangsa dan negara ini. Saya berharap tradisi pekan hari puisi ini terus dilakukan setiap tahunnya, karena akan sangat bermanfaaat bagi pekembagan puisi Indonesia,’’ harap Acep kepada Riau Pos.
Rida K Liamsi sebagai Ketua Pengarah Pekan Puisi Indonesia, mengatakan, setelah deklarasi Hari Puisi Indonesia pada tahun 2012 lalu yang menjadi pikiran dan komitmen bagaimana momen ini bisa dikenang dan di peringati setiap tahun.
‘’Alhamdulillah upaya mengenang dan mengingat bahwa Hari Puisi harus punya makna dan jejak, maka kita dapat memperingati pekan Puisi Indonesia pada tahun ini,’’ ungkap Rida.
Rida berjanji, tradisi Pekan Puisi Indonesia sempena Hari Puisi Indonesia yang diisi dengan rangkain kegiatan, seperti sayembara buku kumpulan puisi, lomba baca puisi, kritik sastra terbaik dan kegiatan lainnya akan terus digelar setiap tahunnya.
‘’Tradisi ini akan kami lakukan, dan dipertahankan mati-matian setiap tahun, terutama untuk sayembara buku kumpulan puisi dan lomba baca puisi, sehingga puisi Indonesia tetap berkembang dan mendapat tempat,’’ paparnya.(yud)