JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pemerintah memastikan akan merekrut 100 ribu calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun ini.
Instansi pusat dan daerah pun diberikan kesempatan untuk mengajukan usulan keperluan pegawai baru mulai Februari mendatang.
“Mulai bulan depan, daerah dan instansi pusat sudah bisa memasukkan usulan kebutuhan pegawai. Karena Maret sudah kita tetapkan formasinya,” kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Azwar Abubakar di kantornya, Kamis (30/1).
Dalam rekrutmen CPNS 2013, peserta tidak perlu membawa berkas lagi. Semuanya menggunakan sistem online. “Kalau mau mendaftar cukup lewat online saja tidak perlu kirim lewat pos atau datang ke instansi. Ini untuk memudahkan pelamar juga,” ujarnya.
Dengan penetapan formasi CPNS pada Maret mendatang, lanjut politisi PAN ini, masyarakat punya kesempatan untuk mempersiapkan diri sejak April-Juni. Sebab, pemerintah merencanakan seleksi CPNS digelar sebelum atau sesudah Pilpres.
“Saya pengennya seleksi bisa cepat dilaksanakan. Makanya daerah kalau perlu pegawai baru ya segeralah menyiapkan usulan. Kita siapkan kuota maksimal 100 ribu untuk tahun ini,” tukasnya.
Sementara, Honorer Tua Bisa Lega
Dalam pada itu, para tenaga honorer kategori dua (K2) yang sudah berumur tua banyak yang gaptek (gagap teknologi). Bahkan, untuk mengisi lembar jawaban komputer (LJK) pada tes November 2013, banyak yang kacau. Akibatnya, koreksi oleh Panselnas dilakukan secara manual, berdampak pada molornya jadwal pengumuman.
Belum lagi materi soal yang oleh mereka dianggap sulit, sehingga cemas sulit lolos menjadi CPNS. Namun, untuk sementara ini, mereka bisa bernafas lega. Pasalnya, nilai tes kompetensi dasar (TKD) bukan menjadi acuan utama penentu kelulusan.
MenPAN-RB Azwar Abubakar menjelaskan, kelulusan juga ditentukan oleh masa kerja sebagai honorer, usia, dan pembagian kewilayahan.
”Honorer K2 kita berikan afirmasi, karena tidak bisa disamakan dengan pelamar umum. Pemberian afirmasi ada dasar hukumnya yang jelas yaitu PP 48/2005 jo PP 56/ 2012,” kata Azwar Abubakar, Kamis (30/1).
Data Humas KemenPAN-RB, jumlah honorer K2 yang usianya di atas 45 tahun mencapai 54.961, dari total 605.179 honorer K2 yang ikut tes. Jumlah itu setara dengan 9, 08 persen. Sementara, yang berusia 34 hingga 45 menempati jumlah terbanyak, yakni 301.708 atau setara dengan 49,35 persen. Disusul yang berusia 27 hingga 33 tahun, yang mencapai 248.417 orang, atau 41, 05 persen. Sedang yang masih muda, di bawah 27 tahun, hanya 93 orang, setara dengan 0, 02 persen.
Untuk lama kerja, honorer yang bekerja sebelum tahun 1997 sebanyak 27.593 orang, periode 1997-2001 sejumlah 35.852 orang. Tahun 2001-2002 sebanyak 45.516 orang, 2003-2004 sebanyak 245.391, dan di atas 2004 sebanyak 253.797 orang.
Dari segi pendidikan, 68.346 di antaranya hanya berpendidikan SD hingga SMP. Jumlah terbanyak adalah lulusan SMA hingga D III yang mencapai 457.656, atau 75, 62 persen. Sementara, yang berpendidikan S1/D IV hingga S3, hanya mencapai 79.177 atau setara dengan 13, 08.
Seperti diketahui, tenaga honorer K2 yang mengikuti tes CPNS pada 3 November sebanyak 605.179 orang. Terdiri atas tenaga pendidik 254.774 orang, kesehatan 17.124, penyuluh 5.585, dan teknis atau administrasi 327.696 orang. Nantinya, yang lulus sebanyak 30 persen, dengan formasi 50 persen untuk guru, kesehatan 20 persen, penyuluh 20 persen, dan teknis atau administrasi 10 persen.
Mekanisme pengumuman hasil tes CPNS dari tenaga honorer K2 yang rencananya dilakukan 5 Februari mendatang, berbeda dengan pengumuman dari jalur umum. Pengumuman jalur umum dilakukan dua tahap.
Tahap pertama pengumuman hasil tes kompetensi dasar 24 Desember 2013. Disusul tahap kedua, pengumuman kelulusan oleh masing-masing instansi, pusat dan daerah.
Nah, untuk pengumuman honorer K2, hanya dilakukan sekali, pada 5 Februari. Panselnas yang langsung mengumumkan kelulusan. Instansi pusat dan daerah, nantinya tinggal menempel lembar pengumuman di kantor mereka masing-masing. Pengumuman yang dilakukan Panselnas ini bersifat final, tidak bisa lagi diutak-atik.(ade)