BANTAHAN KUASA HUKUM

Aman Disebut Hanya Meminta Muridnya Jihad ke Syiria, Bukan di Indonesia

Hukum | Rabu, 30 Mei 2018 - 18:45 WIB

Aman Disebut Hanya Meminta Muridnya Jihad ke Syiria, Bukan di Indonesia

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Tuduhan jaksa penuntut umum terhadap Aman Abdurrahman dibantah oleh tim kuasa hukum pemimpin Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu.

Apalagi, terkait aksi terorisme di Indonesia yang selalu dikaitkan dengan Aman. Adapun dalam duplik yang dibacakan kuasa hukum Aman, Asludin Hatjani, Aman hanya meminta muridnya untuk berangkat ke Syria dan berjihad di sana, bukan melakukan aksi terorisme di Indonesia.

Baca Juga :Minta Hentikan Genosida di Gaza

"Tidak ada kata-kata untuk berjihad di Indonesia. Tapi hijrah ke Syria, paling tidak berdoa bagi mereka yang akan hijrah ke Syria," ujarnya dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (30/5/2018).

Di sisi lain, dia membenarkan pemahaman yang disebarkan kliennya adalah khilafah yang sangat anti-demokrasi. Akan tetapi, pihaknya mengaku tak tahu, bagaimana kliennya itu bisa mengirim murid ke Syria.

Terlebih, Aman telah mengaku mengirim 1.000 orang murid ke sana. Lantas, ditegaskannya, kliennya tidak tahu-menahu dan tidak pernah terlibat bom Thamrin, Kampung Melayu, dan Samarinda.

Dia menyebut, hal itu dapat dibuktikan dari tulisan Aman dalam situsnya yang tak pernah menyuruh untuk melakukan jihad di Indonesia dengan cara teror. Kemudian salah satu bukti nyatanya lagi adalah saat kerusuhan di Rutan cabang Salemba Mako Brimob.

Aman kala itu meminta para narapidana terorisme yang ada untuk mengeluarkan polisi yang disandera. Demikian halnya terhadap aksi teror bom yang lain, semisal di Surabaya, kliennya pun menyebut hal itu tak sesuai ajaran Islam.

"Berdasar dalil itu, jelas tidak tepat terdakwa dikaitkan dengan peledakan seperti di Thamrin, Kampung Melayu, Samarinda, dan Bima," tuntasnya. (mg1)

Sumber: JPNN

Editor: Boy Riza Utama









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook