JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pengumuman hasil tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari jalur honorer kategori 2 (K2) dipastikan mundur lagi.
Pengumuman yang dijanjikan akan dilakukan pada pekan keempat Januari 2014 namun diundur hingga 4 Februari, kembali mengalami pengunduran menjadi 5 Februari.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) Azwar Abubakar mengatakan, mundurnya kembali pengumuman tersebut dikarenakan masih adanya beberapa hal yang harus dipertimbangkan ulang.
Pertimbangan yang dimaksudkan olehnya adalah pertimbangan lama masa pengabdian, usia, serta keperluan daerah terhadap tenaga honorer K2 ini.
Azwar menjelaskan, pihaknya akan melakukan afirmasi lagi poin-poin tersebut kepada para peserta honorer K2.
Akan ada penambahan poin yang dikenakan pada mereka yang disasar oleh pertimbangan itu.
‘’Jadi harus kami pilah-pilah lagi, harus ada beberapa pertimbangan terlebih untuk guru, kesehatan dan peyuluhan. Kemudian kami sesuaikan dengan keperluan daerah, apakah benar daerah tersebut memang memerlukan,’’ katanya, Rabu (29/1).
Pengambilan keputusan tersebut sendiri, dikatakannya, telah disesuaikan dengan masukan-masukan pemerintah daerah. Pada 5 Februari nanti, pengumuman kelulusan untuk honorer K2 ini akan dilakukan oleh Panitia Seleksi Nasional (Paselnas). Pihak Paselnas kemudian memberikan hasil tersebut kepada Pemerintah Daerah (Pemda).
Sehingga, tidak akan ada lagi proses seleksi yang dilakukan oleh pihak Pemda. Namun untuk wilayah Papua, Azwar mengatakan, pengumuman akan bergeser 2-3 hari dari jadwal yang ditentukan atas permintaan pihak Pemda.
‘’Paselnas yang akan mengumumkannya, yang kemudian diserahkan ke Pemda dan langsung diumumkan oleh Pemda,’’ ungkapnya.
Hasil juga akan diupload melalui website resmi Kemen PAN-RB, sehingga masyarakat tidak perlu risau dengan keterlambatan yang mungkin terjadi di daerah. Molornya pengumuman hasil tes CPNS kategori K2 ini bukan merupakan yang pertama. Sebelumnya, pengumuman dijanjikan akan dilakukan pada 14 Desember 2013 lalu, tapi ditunda pada Januari 2014 karena alasan teknis. Dan kembali harus diundur pada awal Februari nanti.
Peserta Tes Kompetensi Bidang (TKB) honorer K2 2013 lalu sebesar 600 ribu peserta. Yang terdiri dari 250 ribu tenaga pendidik, 17 ribu tenaga kesehatan, 5.500 tenaga penyuluh dan sisanya merupakan teknis administrasi. Dari jumlah tersebut, kebanyakan dari mereka hanya memiliki ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Diploma III.
Oleh karenanya, Azwar menegaskan, bagi tenaga guru yang lolos akan disekolahkan lagi ke tingkat lebih tingggi. Kuota untuk honorer K2 sendiri yang diberikan hanya sebanyak 218 ribu.
‘’Kami tahu banyak daerah yang kekurangan tenaga guru, terutama daerah terpencil. Oleh karena itu, kami fokuskan seleksi K2 pada tenaga guru. Kalau ada guru yang lolos dengan ijazah itu (SMA dan D3) maka akan kami sekolahkan lagi. Kami tidak hanya ingin jumlah guru bertambah, tapi juga kualitasnya juga,’’ tuturnya.(mia/jpnn/rio)