Pick-up vs Truk, 18 Rombongan Takziah Tewas

Hukum | Minggu, 29 Desember 2013 - 06:31 WIB

Pick-up vs Truk, 18 Rombongan Takziah Tewas
Mobil pikap Mitsubishi T120 terlibat kecelakaan maut dengan menabrak truk gandeng di Jalan Raya Tongas, Probolinggo, sekitar pukul 16.10. Hingga tadi malam, pukul 21.00, tercatat 18 orang tewas. Foto: Radar Bromo/JPNN.com

PROBOLINGGO (RP) - Agenda takziah yang dilakukan warga dari empat desa di Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur Sabtu (28/12) berujung petaka. Mobil pick-up Mitsubishi T120 yang mereka tumpangi terlibat kecelakaan maut dengan menabrak truk gandeng di Jalan Raya Tongas, Desa Curahtulis, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, sekitar pukul 16.10. Hingga tadi malam, pukul 21.00, tercatat 18 orang tewas dan belasan lainnya mengalami luka-luka gara-gara insiden itu.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos di lapangan menyebutkan, pick-up bernopol B 2625 XCU yang ditumpangi warga dari empat desa, yakni Desa Mentor, Sumurmati, Muneng, dan Jangur, tersebut memuat 30 orang plus satu sopir. Sore itu rombongan warga Sumberasih tersebut hendak pergi ke Kota Pasuruan untuk bertakziah. Warga yang akan ikut rombongan takziah berkumpul di tiga titik. Ada yang di Desa Muneng, Jangur, dan Mentor.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pick-up baru yang nopolnya masih berwarna putih itu dikemudikan Slamet, 45, warga Muneng. Slamet menjemput penumpang dari Muneng, kemudian lanjut ke Jangur dan Mentor. Rata-rata mereka merupakan wali santri sebuah pesantren di Jangur. Ketika keluarga pengasuh yang ada di Pasuruan meninggal dunia, sebagai wali santri, mereka hendak bertakziah ramai-ramai.

Sejumlah saksi mata menyebutkan, sopir pick-up mengemudi dengan kecepatan tinggi ke arah Pasuruan. ”Sopirnya itu memang ngebut,” kata Agung, 43, warga Desa Tongas Wetan, Kecamatan Tongas, yang mengendarai motor di belakang pick-up.

Setelah melewati jembatan kecil di Dusun Krajan, Desa Curahtulis, Slamet berusaha mendahului tiga kendaraan di depannya. Yaitu Toyota Avanza, Mitsubishi Colt Diesel, dan bus pariwisata Delima berwarna merah. Saat menyalip, Slamet mengikuti mobil Avanza putih yang juga menyalip tiga kendaraan tadi.

Pada saat bersamaan, truk gandeng bernopol P 8568 UL yang dikemudikan Paiman, 40, warga Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, dengan kernet Ulum berjalan dari arah berlawanan. Saat Avanza putih berhasil menyalip iring-iringan kendaraan, Slamet dalam posisi kres.

Tabrakan pun tak terhindarkan. Karena tak punya pegangan di bak pick-up yang terbuka, penumpang pun langsung berjatuhan.

”Penumpangnya terlempar semua. Mobilnya banter,” kata Mino, warga setempat yang ikut mengevakuasi para korban. Mino, 45, menjelaskan, dirinya ikut membawa dua bocah perempuan yang masih hidup ke RSUD Tongas. ”Anaknya berbahasa Indonesia. Nyebut-nyebut ayah...ayah...,” katanya.

Agung, pengendara motor yang berjalan di belakang pick-up nahas itu, menerangkan, saat kecelakaan terjadi, posisi pick-up dengan bus yang akan disalip sejajar. ”Saya melihat dalam jarak sekitar 10 meter. Rencananya ke apotek, tapi urung. Saya langsung membantu evakuasi,” ujarnya.

Menurut Agung, bus Delima langsung mengerem mendadak begitu tahu terjadi kecelakaan untuk memberi warga kesempatan mengevakuasi para korban yang terlempar. Ada yang tergeletak di tengah jalan, di pinggir, bahkan ada yang di bak truk yang menjadi lawan tabrakan.

Lantaran banyak korban, warga setempat pun memprioritaskan korban yang masih hidup untuk dievakuasi. ”Tadi ada kendaraan truk yang diminta mengangkut enam korban hidup ke RSUD (Tongas). Kemudian ada ambulans puskesmas (Curahtulis, Red) yang juga membawa enam korban hidup,” terang Agung.

Sementara belasan korban tewas diangkut belakangan. ”Yang tewas dipinggirkan dulu (dari jalan, Red),” lanjut Agung.

Belasan mayat itu lalu diangkut dengan mobil polisi dan ambulans RSUD Tongas beberapa saat kemudian. Saat semua korban telah dilarikan ke RSUD, sopir truk dan pick-up masih terjepit bodi kendaraan masing-masing. Seorang korban anak kecil perempuan juga terjepit di kendaraan pick-up. ”Sopir truk dan anak tadi masih hidup,” terang Agung kepada Radar Bromo (JPNN Group). (qb/mie/JPNN/c9/agm)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook