JAKARTA (RP) - Setiap tahun selalu saja ada kursi haji yang tidak terserap. Nah, untuk mengisinya, Kementerian Agama (Kemenag) memberikan prioritas untuk jamaah lanjut usia. Kebijakan ini akan dipertahankan meski fakta di lapangan menunjukkan bahwa mayoritas jamaah yang meninggal di tanah suci berusia lanjut.
"Di tengah atrean yang panjang, jamaah haji usia lanjut akan kami prioritaskan untuk mengisi kursi yang tidak terserap tahun depan," kata Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar di Jakarta, Minggu (28/10).
Nasaruddin mengatakan, pilihan yang dihadapi Kemenag saat ini adalah memprioritaskan keberangkatan calon jamaah haji tua atau membiarkan mereka menunggu atrean yang panjang. "Hasil kajian kami, mereka harus diprioritaskan. Tidak bisa dibiarkan menunggu antrean sebagaimana mestinya," katanya.
Terkait dengan rIsiko meninggal, jalan satu-satunya adalah memperketat pengecekan kesehatan sebelum berangkat. Harapannya, jamaah haji usia lanjut dengan tingkat penyakit kronis akan memiliki penanganan khusus. Upaya lainnya adalah peningkatan pengawasan dan pelayanan kesehatan selama di Arab Saudi.
Pemerintah Saudi sejatinya terus meningkatkan fasilitas haji. Terutama untuk jamaah golongan tua. Banyak kemudahan seperti saat melaksanaan sa"i dan tawaf. "Sekarang di masjidilharam juga banyak lift dan eskalator," kata Nasaruddin.
Sementara itu, proses kepulangan jamaah dari tanah suci terus dimatangkan. Jamaah gelombang I akan kembali ke tanah air 31 Oktober mendatang. "Persiapan pemulangan sudah matang. Mudah-mudahan lancar seperti saat pemberangkatan dulu," kata Nasaruddin.
Ketika jamaah gelombang I pulang, jamaah gelombang II menuju Madinah. Mereka akan berziarah ke makan Nabi Muhammad SAW sebelum kemudian kembali ke tanah air. (wan/ca)