Moeldoko Panglima TNI

Hukum | Rabu, 28 Agustus 2013 - 09:05 WIB

JAKARTA (RP) - Penunjukan Jenderal TNI Moeldoko sebagai panglima TNI berjalan begitu mulus.

Setelah lolos uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I, kemarin rapat paripurna DPR menyetujui pengangkatan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut untuk menggantikan Laksamana Agus Suhartono.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pria yang lahir di Kediri, 8 Juli 1957, itu juga tidak perlu menunggu lama untuk dilantik. ‘’Pelantikan panglima TNI pada 30 Agustus ini,’’ ujar Juru Bicara Presiden Julian Adrin Pasha, Selasa (27/8).

Wajah Moeldoko kemarin begitu semringah. Setelah rapat paripurna, dia memberi hormat secara khusus kepada para wakil rakyat.

Menurut Moeldoko, setelah dilantik, agenda pertama yang akan dijalankan adalah melakukan konsolidasi internal.

Mantan Wakil gubernur Lemhannas itu menyatakan tidak ingin membuat perubahan besar terkait dengan rencana-rencana yang sudah disusun panglima TNI sebelumnya. Rencana strategi pertahanan, rencana strategi pembangunan kekuatan, dan rencana strategi pembinaan kekuatan tidak akan jauh berbeda pada masa baktinya nanti. Moeldoko berjanji memperkuat sumber daya manusia melalui penguatan budaya.

‘’Proses modernisasi juga akan terus kami tingkatkan,’’ jelasnya.

Tugas Moeldoko tidak ringan karena dia harus mengawal pelaksanaan pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden 2014.

Dia menjamin TNI akan netral dalam pemilu dan pilpres nanti. ‘’TNI akan berkontribusi dalam pemilu, misalnya dalam pendistribusian logistik,’’ ujarnya.

Tahun 2013 merupakan tahun istimewa bagi Moeldoko. Dalam setahun, dia merasakan tiga jabatan prestisius sekaligus. Yakni Wakasad (Februari), KSAD (Mei), dan Panglima TNI.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga begitu percaya kepada dia sehingga diusulkan sebagai calon tunggal panglima TNI.(bay/ken/c1/tom/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook