riaupos.co - Ketua DPR RI Marzuki Alie meminta masyarakat dapat memahami pengurangan kuota jemaah haji oleh Kerajaan Arab Saudi.

"Kita harus tahu situasi di Mekkah, Minah, Padang Arafah, dan Madinah. Kita boleh saja minta banyak, tapi sampai sana kalau tidak ada tempat bagaimana. Harus paham lah," katanya di gedung DPR Jakarta, Jumat (28/6).

Marzuki menjelaskan, pengurangan kuota haji lantaran renovasi masjid dan Ka'bah belum selesai dilakukan.

"Perluasan masjid masih dikerjakan, kalau tidak dipotong jamaah celaka gimana. Tidak mungkin kita izinkan orang berangkat bakal celaka," ujarnya.

Karena itu, Marzuki menghimbau agar calon jemaah haji dapat menunda menunaikan ibadahnya di tahun ini. Atau cukup dengan melakukan umroh.

"Tempatnya tetap tapi orang yang berangkat makin banyak. Harus dipahami makanya yang sudah pergi sekali tidak usah lagi. Nabi hanya cuma sekali kok kita mau tiap tahun haji. Itu namanya mengambil hak orang," jelasnya.

Seperti diketahui, Kerajaan Arab Saudi melakukan pembatasan kuota haji sebesar 20 persen yang diberlakukan terhadap seluruh negara pengirim jamaah haji tanpa kecuali.

Berdasarkan surat Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi pada 6 Juni 2013 disampaikan bahwa hal itu disebabkan karena keterlambatan penyelesaian rehabilitasi Masjidil Haram dan demi menjamin keselamatan jamaah haji.

Atas keterlambatan merampungkan rehabilitasi Masjidil Haram membuat daya tampung untuk tawaf berkurang. Jika semula dapat menampung sebanyak 48.000 jamaah dalam satu jam, kini hanya dapat menampung 22.000 jamaah.

Dampaknya, Kerajaan Arab Saudi mengurangi kuota haji tahun 2013 di seluruh dunia sebesar 20 persen dari kuota dasar sesuai kesepakatan negara OKI.

Pengurangan Pemerintah Arab Saudi melakukan pengurangan kuota jamaah haji Indonesia 2013 sebesar 20 persen atau sejumlah 42.200 orang. Dengan demikian kuota Jamaah Haji Indonesia pada tahun 2013 akan menjadi 168.800 jamaah dari semula 211.000 jamaah.(rsn/rmol/jpnn)