Lady Gaga Batalkan Konser

Hukum | Senin, 28 Mei 2012 - 08:32 WIB

JAKARTA (RP) - Polemik konser Lady Gaga akhirnya mencapai klimaks. Diva asal Amerika Serikat (AS) itu memutuskan untuk batal konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta yang direncanakan pada 3 Juni nanti.

Pernyataan pembatalan konser ini dikeluarkan pihak Lady Gaga kepada promotor Big Daddy Entertainment, Ahad (27/5) pagi. Alasan pembatalan itu adalah keamanan. Pihak Lady Gaga terus mengikuti perkembangan pro kontra konser mereka di Indonesia dan menyadari adanya potensi keamanan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Last minute, pihak Gaga memutuskan untuk membatalkan konser. Mereka memberitahu ini pagi tadi (kemarin pagi, red),’’ kata Presiden Direktur Big Daddy Entertainment Michael Rusli yang ditemani kuasa hukumnya, Minola Sebayang, di Senayan City, Jakarta, Ahad (27/5) kemarin.

‘’Sebenarnya kami menggelar konferensi pers ini bukan untuk memberitahukan tentang pembatalan, melainkan untuk update tentang konser. Tapi, ternyata tadi keputusannya begitu. Kami cukup shock,’’ tutur Michael.

Michael menjelaskan bahwa alasan pembatalan memang sangat kompleks. Pihak manajemen penyanyi bernama lengkap Stefani Joanne Angelina Germanotta itu mempertimbangkan semua perkembangan yang terjadi dari menit ke menit. Yang utama adalah masalah keamanan. ‘’Dengan adanya ancaman-ancaman bila konser itu tetap diselenggarakan, akhirnya keputusannya batal,’’ kata Michael.

Pertimbangan keamanan itu bukan hanya terhadap Lady Gaga, tapi juga semua pihak. Mulai dari kru sang penyanyi, tim promotor, dan yang terpenting adalah keamanan penonton. ‘’Mereka sangat concern, tidak mau ada yang terluka atau cidera,’’ tegasnya.

Soal perizinan yang selama ini dipermasalahkan, pihak promotor menyatakan kalau 95 persen perizinan sudah terpenuhi. Pemerintah pun sudah mendukung. ‘’Jadi bukan masalah izin,’’ ucap Michael.

Minola Sebayang menambahkan, selain suara penolakan, sejatinya banyak juga kalangan yang mendukung kedatangan Lady Gaga ke Indonesia. Pihak promotor sudah meminta kepada Mabes Polri untuk bisa dilakukan mediasi dengan kelompok-kelompok yang menentang. ‘’Tapi, sampai adanya pernyataan pembatalan ini, kami belum dipertemukan,’’ katanya.

Terkait dengan permintaan untuk menyesuaikan dengan kebudayaan Asia, Lady Gaga sudah melakukannya. Misalnya ketika konser di Seoul, Korsel, dan Filipina, penampilannya relatif sopan.

‘’Penampilannya di negara-negara Asia tidak ada yang seprovokatif seperti di video klip. Sekali lagi, ini masalah keamanan. Lady Gaga tidak mau konsernya ada korban. Ini adalah wewenang mereka untuk membatalkan,’’ tegas Michael.

Melalui akun twitter @ladygaga, sang diva menyatakan betapa kecewa batal konser di Indonesia. Padahal, konser di Jakarta merupakan salah satu konser terbesarnya. Konser tersebut akan ditonton oleh 50 ribu orang. ‘’Kami harus membatalkan konser di Indonesia. Saya sangat, sangat, menyesal. Untuk para penggemar, saya juga sama hancurnya dengan kalian. Kalian adalah segalanya bagi saya,’’ tulisnya.

Pembatalan ini tak hanya membuat kecewa Little Monster —sebutan untuk penggemar Lady Gaga—, tapi juga promotor. ‘’Kami sudah mengupayakan ini lumayan lama. Kami juga sudah berjuang supaya konser ini tetap jalan. Sayang sekali tidak bisa (dilaksanakan, red),’’ kata Michael.

‘’Padahal ini konser besar. Opportunity sekali buat Indonesia. Konsepnya beda dengan show di negara Asia yang lain. Ini outdoor dan ditonton 50 ribuan orang,’’ sambungnya.

Michael tidak mau mengungkapkan kerugian yang dideritanya. ‘’Saya tidak mau diskusi masalah commercial. Tentang masalah uang muka yang katanya sudah dibayar 50 persen, itu sebenarnya tidak tepat. Setiap kontrak itu berbeda-beda. Itu salah,’’ katanya.

Yang pasti, konsekuensi dari pembatalan ini adalah pihak promoter harus mengembalikan uang tiket yang sudah dibeli. Metode pengembalian uang tiket calon penonton akan disosialisasikan pada Rabu (30/5).

‘’Uang tiket sudah pasti akan dikembalikan utuh. Kami jadwalkan refund bisa dilakukan tanggal 10 Juni dan tidak terbatas waktu,’’ jelas Michael.

Sementara itu, Mabes Polri terkesan enggan disalahkan dalam pembatalan konser oleh promotor Lady Gaga, Big Daddy. Polisi berdalih surat perizinan mereka memang belum masuk.

‘’Kami justru baru tahu kalau batal dari media. Memang belum ada surat ke Mabes,’’ ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Saud Usman Nasution di Jakarta, Ahad (27/05).

Menurut Saud, pihaknya tidak ikut campur dalam pembatalan konser. ‘’Secara formal belum ada permohonan izin dan surat-surat dari promotor. Jadi, itu keputusan mereka sendiri,’’ kata mantan Kadensus 88 Polri ini.

Polisi, lanjutnya, akan proporsional dalam setiap perizinan acara. ‘’Tidak hanya konser Lady Gaga saja, tapi semua artis asing yang mau tampil di Indonesia harus ikuti aturan yang berlaku,’’ kata mantan ketua tim penyidik video porno Ariel Peter Pan ini.

Jika diminta, polisi siap mengamankan proses pengembalian tiket dari promotor ke para fans Lady Gaga yang sudah terlanjur membeli. ‘’Misalkan mereka perlu, ya kita amankan. Jika mereka punya sistem sendiri yang lebih baik, misalnya tidak ada antrean dan semacamnya, itu silakan saja,’’ katanya.

Secara terpisah, Front Pembela Islam (FPI) berterima kasih pada pemerintah dan Kapolri atas batalnya konser Lady Gaga. FPI menegaskan tidak hanya organisasinya yang menolak Lady Gaga.

‘’Alhamdulillah umat Islam bersatu, tidak hanya FPI ada Muhammadiyah, HTI, Persis, Dewan Dakwah, dan lainnya, semua tidak rela anak mudanya dicekoki Lady Gaga,’’ katanya.

Di bagian lain, Menakertrans Muhaimin Iskandar menyatakan pihaknya telah mengeluarkan izin kerja bagi Lady Gaga di Indonesia. Bahkan, izin tersebut telah diteken sejak dua hari lalu. ‘’Kita sudah keluarkan izin bagi Lady Gaga,’’ ujar Muhaimin, kemarin.(jan/ca/ila)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook