Beasiswa untuk Siswa Miskin Rp5,9 T

Hukum | Selasa, 28 Februari 2012 - 08:38 WIB

DEPOK (RP)- Pemerintah menaikkan alokasi beasiswa untuk siswa miskin di semua jenjang pendidikan pada tahun 2012 ini. Setidaknya, kenaikan tersebut mencapai angka 17 persen dari nominal yang diterima pada tahun sebelumnya.

Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah menyiapkan anggaran untuk beasiswa siswa miskin (BSM) dengan total sebesar Rp5,9 triliun. Anggaran tersebut berasal dari APBN 2012 sebesar Rp3,9 triliun, dan juga APBN-P 2012 sebesar lebih kurang Rp2 triliun.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal tersebut diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, saat pembukaan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan di Pusbangtendik Kemdikbud, Sawangan, Depok, Senin (27/2).

Anggaran tersebut, lanjut dia, diperuntukkan bagi anak-anak atau peserta didik yang tidak mampu di seluruh Indonesia baik di jenjang pendidikan dasar maupun menengah. ‘’Jumlah sasaran beasiswa siswa miskin tahun 2012 tersebut sebanyak 3,5 juta siswa SD; 1,7 juta siswa SMP dan 1,1 juta siswa SMA/SMK,’’ sebut Nuh.

Untuk diketahui, masing-masing peserta didik SD mendapatkan Rp450 ribu per anak per tahun, siswa SMP sebesar Rp700 ribu per anak per tahun, dan siswa SMA sebesar Rp1 juta per anak per tahun.

Dengan adanya bantuan beasiswa miskin ini, lanjut Nuh, dapat digunakan untuk memberikan akses yang seluas-luasnya bagi peserta didik yang kurang dalam hal finansial. Sehingga, mereka tetap bisa mengenyam dan melanjutkan pendidikan di sekolah hingga selesai.

Cair Sebelum BBM Naik

Mohammad Nuh juga berjanji bahwa beasiswa bagi siswa miskin (BSM) yang disebutkan diupayakan akan cair secepatnya. Hal ini seiring dengan adanya rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada bulan April 2012 mendatang.

Karena beasiswa miskin tersebut gabungan antara APBN dan APBNP 2012, maka yang dipastikan cair lebih dulu adalah beasiswa sebesar Rp3,9 triliun yang berasal dari APBN.

 Sedangkan sisanya akan dicairkan setelah pengesahan APBNP.

‘’Kami upayakan beasiswa tersebut bisa cair sebelum adanya kenaikan BBM. Walaupun ternyata meleset, kami tetap menjamin bahwa pada saat tingginya kebutuhan siswa di bulan Juni-Juli (tahun ajaran baru), dana itu sudah cair,’’ ungkap Nuh.

Nuh menyampaikan, kenaikan unit cost beasiswa miskin yang saat ini telah ditetapkan pemerintah, sebagai bentuk antisipasi adanya kenaikan harga BBM. Mantan rektor ITS ini mengatakan, dengan naiknya harga BBM akan mengakibatkan inflasi dan turunnya daya beli. Untuk itu, Kementerian berencana akan menaikkan unit cost BSM.

Pada jenjang SD akan dinaikkan dari Rp380 ribu menjadi Rp450 ribu, sedangkan pada jenjang sekolah menengah pertama (SMP) dan sederajat dinaikkan dari Rp580 ribu menjadi Rp700 ribuan, dan pada jenjang sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat dinaikkan dari Rp700 ribuan menjadi Rp1 juta.

‘’Di samping cakupannya dinaikkan, tetapi juga unit cost-nya juga dinaikkan. Seandainya BBM naik 1 April maka social safety net, termasuk BSM harus berjalan bersamaan dengan itu,’’ katanya. (cha/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook