KPK-DPR Bahas Kasus Korupsi

Hukum | Selasa, 28 Februari 2012 - 08:32 WIB

Laporan JPNN, Jakarta

Rapat kerja antara DPR dan KPK di gedung DPR RI Senayan, Senin (27/2), berlangsung menarik dengan membahas kasus-kasus dugaan korupsi besar yang terjadi di Tanah Air.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sejumlah kasus dugaan terjadinya korupsi di antaranya skandal Bank Century, pembangunan Wisma Atlet hingga skandal cek pelawat pada pemilihan Deputi Gubernur Senior BI dipertanyakan kelanjutannya oleh DPR.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad berjanji tidak akan mempetieskan kasus skandal Bank Century. Janji itu disampaikan Abraham Samad saat menanggapi pertanyaan sejumlah anggota Komisi III DPR dalam rapat kerja di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (27/2). ‘’Kita tidak akan petieskan, tidak akan menghambat,’’ kata Abraham Samad.

Sebelumnya Anggota Komisi III Ahmad Yani mengkritisi KPK yang lamban menuntaskan Century. Yani pun meminta kepada KPK untuk melibas siapapun yang berupaya menghambat KPK menuntaskan kasus itu. ‘’Dari partai manapun, libas,’’ kata Yani.

Bahkan, Yani juga memertanyakan kesulitan apa yang sedang dihadapi KPK dalam menuntaskan kasus Century. Yani mengatakan, satu bulan dari sekarang seharusnya kasus itu sudah bisa dituntaskan, karena semuanya sudah terang benderang. ‘’Menurut saya Century tidak butuh satu tahun,’’ kata Yani.

Namun, Abraham menegaskan, tidak cukup satu bulan untuk menuntaskan kasus mega skandal Bank Century. ‘’Insya Allah, janganlah saya dikasih waktu sebulan, (tapi) sampai akhir tahun inilah. Sesuai kesimpulan Timwas,’’ kata Abraham.

Abraham beralasan, selain Century banyak kasus lain yang ditangani KPK. Kendati demikian, Abraham menegaskan, KPK tidak punya niat menghalang-halangi. ‘’Ini hanya menyangkut bukti-bukti yang masih kita perlukan. Insyaallah tahun ini kita tingkatkan dari penyelidikan menjadi penyidikan,’’ ujarnya.

Pernyataan Abraham itu langsung disambut Anggota Komisi III Bambang Soesatyo. ‘’Apa susahnya meningkatkan dari penyelidikan ke penyidikan,’’ kata Bambang.

Namun dengan alasan strategi penyidikan, Abraham enggan membeberkan alasannya itu. (jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook