Bacaleg Golkar Tewas di Lokalisasi

Hukum | Rabu, 26 Juni 2013 - 18:58 WIB

JEMBER (RP) - Tragis benar nasib Yanto, warga Desa/Kecamatan Sukorambi, Jember. Pria berusia 50 tahun itu ditemukan tewas saat berada di kompleks eks lokalisasi Puger. Penyebab kematian bacaleg Golkar dari Dapil IV tersebut belum jelas. Namun, diduga, korban tewas karena penyakit jantung.

Peristiwa itu terjadi Senin (24/6) malam pukul 20.30. Berdasar data yang dihimpun Radar Jember (JPNN Group), Yanto datang ke lokalisasi pukul 19.30. Kedatangan korban disambut hangat oleh Sulis, penghuni wisma milik Surat, di lokalisasi tersebut.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sebotol teh pun disuguhkan. Sebab, sang tamu memesan minuman padanya. Setelah itu, mereka masuk ke kamar. "Begitu datang, dia memesan minum. Kemudian, kami masuk ke kamar," ujar Sulis yang masih tampak bingung atas kejadian itu.

Sulis merasa tamunya kelihatan kurang fit. Namun, dia tetap mengikuti kemauannya. Tidak lama kemudian, Yanto tidur terlentang di sampingnya. Tiba-tiba, Yanto tampak seperti ngorok, lalu kejang-kejang. "Saya sangat bingung. Tiba-tiba, dia terdengar seperti ngorok dan akhirnya meninggal," lanjut Sulis.

Peristiwa tersebut cepat menyebar ke seluruh kompleks. Polisi pun datang ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). Setelah itu, mayat Yanto dibawa ambulans ke RSD dr Soebandi Jember.

Polisi masih mendalami kasus kematian bacaleg Golkar tersebut.

Teh botol yang sempat diminum korban dibawa ke Polsek Puger untuk diperiksa. "Kami akan melakukan pendalaman terkait kejadian ini," kata AKP Mahrobi Hasan, Kapolsek Puger, saat dikonfirmasi oleh wartawan kemarin.

Terkait dengan kematian salah seorang bacaleg-nya, DPD Partai Golkar Jember angkat bicara. Yanto memang mendaftar sebagai bacaleg untuk DPRD Jember melalui Daerah Pemilihan (Dapil) 4.

Yantit Budi Hartono, ketua DPD Partai Golkar Jember, saat ditemui wartawan mengungkapkan, pihaknya belum mendapatkan informasi resmi soal kematian Yanto. "Jadi, kami belum tahu jelas," ujarnya.

Namun, dia mengakui bahwa Yanto mencalonkan diri sebagai bacaleg melalui Partai Golkar. Dia tidak mencalonkan diri sebagai pengurus, melainkan hanya sebagai simpatisan. "Namun, Yanto belum memenuhi syarat menjadi caleg," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Humas Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember dr Justina Evy Tyaswati menyatakan, pihak keluarga menolak visum terhadap jenazah (otopsi).

"Pihak keluarga hanya menyetujui pemeriksaan luar," Jelasnya. Berdasar pemeriksaan luar, tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban. Hanya ada lebam dan kaku mayat yang mengindikasikan bahwa korban meninggal saat dibawa ke RSD dr Soebandi. (mg1/ram/c1/hdi/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook