JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Wakil Ketua DPR Fadli Zon membantah menjadi pihak yang pertama kali menyebarkan hoaks Ratna Sarumpaet.
“Saya kira tidak ada ya, dari keterangan saya yang lalu, juga tidak ada sama sekali,” kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/3).
“Waktu itu sudah dijelaskan. Ya lihat saja prosesnya, tidak ada sama sekali menjabarkan hoaks apa pun,” tambah Fadli.
Menurut dia, kala itu hanya menerima laporan bahwa ada dugaan penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet. Dia menegaskan, tentu tidak tahu apakah laporan dari seseorang itu bohong atau tidak.
“Itu kan laporan dari seseorang, ya kami tidak tahu laporan itu adalah kebohongan,” ungkapnya.
Fadli menyatakan bahwa sudah menjadi tugas DPR untuk menerima pengaduan masyarakat. Menurut dia, hal tersebut juga dilindungi oleh undang-undang atau UU.
Karena itu, Fadli menegaskan bahwa kalau ada yang menuding dirinya yang menyebarkan hoaks, maka dia bisa menempuh langkah hukum.
“Kalau ada orang yang mengatakan kami yang menyebarkan, kalau dia menuduh saya bisa laporkan dia malah,” kata Fadli, yang juga wakil ketua umum Partai Gerindra, itu.
Sebelumnya, dalam sidang lanjutan perkara penyebaran hoaks Ratna Sarumpaet, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/3), penyidik Polda Metro Jaya AKP Niko Purba yang dihadirkan sebagai saksi mengaku mengetahui informasi penganiayaan terhadap Ratna melalui media online.
Niko mengatakan, berdasar pemberitaan online tersebut, Dahnil Anzar membenarkan Ratna dianiaya. Dari pemberitaan itu, Fadli membenarkan Ratna jadi korban penganiayaan.(boy)
Sumber : JPNN.com
editor : Deslina
