JAKARTA (RP) - Batas waktu bagi pemerintah untuk mengangkat seluruh honorer kategori 1 (K1) semakin mepet. Sesuai amanah peraturan pemerintah, mereka wajib diangkat paling lambat akhir tahun ini.
Data sementara, honorer K-1 yang positif akan diangkat CPNS hanya 47.622 orang.
Di tengah batas waktu yang hampir habis ini, Badan Kepegawaian Negara (BKN) terus mengembut penuntasan validasi data-data TH K-1.
‘’Jadwal kami November depan listing atau daftar nama-nama TH K-1 yang akan diangkat sudah dikeluarkan,’’ kata Kepala BKN Eko Sutrisno di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB), Selasa (23/10).
Listing tersebut akan disampaikan ke Kemen PAN-RB untuk mendapatkan pengesahan kuota CPNS baru. Selanjutnya akan diserahkan ke kepala masing-masing instansi untuk diumumkan dan segera melaksanakan pemberkasan NIP.
Pejabat asal Trenggalek, Jawa Timur itu mengatakan jika tugas penganggkatan honorer K1 pada 2012 diatur dalam PP Nomor: 56/2012.
Dia menjelaskan jika saat ini BKN dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tengah melakukan quality assurance (QA) kepada seluruh daftar honorer K1.
Menurut Eko, data honorer K1 yang masuk pengecekan akhir dengan sistem QA tadi adalah honorer yang telah memenuhi kriteria (MK).
Jumlah honorer K1 yang telah ditetapkan berstatus MK berjumlah 71.467 orang. Jumlah yang lumayan banyak ini diprediksi bakal menyusut. Alias jumlah honorer K1 yang diangkat nanti tidak genap 71.467 orang.
Fenomena ini muncul lantaran banyak nama-nama honorer K1 yang tidak lolos dalam saringan QA. Hingga 15 Oktober lalu, BKN menyatakan bahwa honorer K1 yang lolos QA dan berhak diangkat menjadi CPNS akhir tahun ini hanya berjumlah 47.622 orang saja. Ini berarti masih saja ada nama-nama honorer K1 MK yang ternyata siluman atau palsu.
‘’Proses QA masih berjalan tetapi sebagian besar sudah disaring,’’ kata dia.
Eko menuturkan karena proses QA masih berjalan, honorer K1 yang siap diangkat sejumlah 47.622 tadi berpeluang bertambah. ‘’Tapi bertambahnya tidak akan besar. Karena ada yang tidak lolos QA,’’ ungkapnya.
Pada prinsipnya, Eko mengatakan proses saringan harus seketat mungkin. Ini diambil karena mereka tidak ingin ada protes setelah para honorer K1 diangkat menjadi CPNS langsung tanpa tes.
Di tempat yang sama, Menpan RB Azwar Abubakar memaparkan, evalauasi lanjutan terkait penerimaan CPNS 2012. Dia mengungkapkan jika pertanyaan yang diujikan secara tertulis, tingkat kesulitannya jauh lebih rendah dibandingkan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Tetapi yang membuat prihatin, meskipun soal bagi calon abdi negeri itu lebih mudah ketimbang SNMPTN, tetapi banyak peserta yang tidak lolos ujian tulis itu.
Azwar mengatakan, jika peserta ujian tulis CPNS yang digelar 8 September lalu berjumlah 148.259 orang. Setelah dilakukan pemindaian atau koreksi, ternyata hanya ada 44.216 pelamar yang lulus tes (28,9 persen).
‘’Tingkat kesulitan soal ini wewenang konsorsium PTN selaku pembuat soal,’’ katanya. Meskipun banyak yang tidak lulus, Azwar tidak menunjukkan sinyal akan menurunkan derajat kesulitan tes CPNS yang sejatinya lebih mudah ketimbang tes masuk kampus negeri itu.(wan/fia)