MENDADAK TENAR, RAIH PENGHARGAAN GUBERNUR JABAR

Aksi Heroik Tiga Siswa SMP Selamatkan Korban Pemerkosaan

Hukum | Jumat, 24 Mei 2013 - 13:42 WIB

BOGOR (RP) - TIGA pelajar SMP dari Ciawi, Bogor ini patut mendapat penghargaan atas aksi heroiknya. Meski masih berusia belasan tahun, Abdurrahman Assegaf, Ilham Maulana dan Aziz, berani menyelamatkan seorang remaja putri dari pemerkosaan oknum tukang ojek. Meski aksi mereka berisiko terhadap keselamatan mereka sendiri, namun tetap mereka lakukan untuk menjaga nama baik perempuan dan desa tempat tinggalnya.

Tanya saja dimana letak rumah Azis (15) ke warga Kampung Pondok Menteng, RT 02/02, Desa Cileungsi. Maka Anda pasti akan diantar warga dengan penuh keramahan. Ya, nama Azis sedang tenar-tenarnya belakangan ini.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Bersama dua orang temannya, Abdurahman atau Adu (13) dan Ilham (13), mereka didapuk warga sebagai trio penyelamat.

Warga tiada henti membicarakan aksi heroik tiga remaja itu kala menolong teman berbeda sekolahnya, Putri Ainun (14), warga Kampung Caringin, RT 03/01, Desa Caringin, Kecamatan Caringin, dari perkosaan.

Maklum saja, seusia mereka biasanya sedang getol-getolnya tawuran. Tapi Azis, Adu dan Ilham mengambil risiko mempertaruhkan nyawa mereka demi orang lain.

Lantaran sedang tenar, Radar Bogor (Grup JPNN) pun tak kesulitan mencari rumah Azis. Terlebih beruntung, dia sedang ada di rumah sore kemarin. "Oh, rumah siswa penolong gadis, ayo saya tunjukan," tukas Yana (32) warga sekitar sambil menunjuk rumah Azis.

Memiliki tinggi badan 163 sentimeter, Azis memang nampak bongsor. Itulah mengapa, dia nekat melawan Asep Hermawan(16) yang kesetanan hendak menggarap Putri di lahan kosong penuh ilalang sekitaran Kampung Pondok Menteng.

Azis bersemangat menceritakan ulang aksinya itu. Sore itu, Azis bersama Adu dan Ilham jalan sepulang sekolah. Azis dan Ilham bersekolah sama di MTS Fathamubina, Caringin. Sementara Adu di SMPN 3 Ciawi. Mereka sudah berkawan sejak SD. Rencananya, sore itu Adu dan Ilham mau nongkrong di rumah Azis.

"Di perjalanan, saya mendengar rintihan minta tolong. Saya cari-cari, ternyata dari kebun RBC. Saat itu saya tidak mengenali itu suara siapa, makanya kami mendekat," jelas Azis.

Ketika mendekat, trio ini melihat Putri nyaris tak berdaya melawan aksi brutal Asep. Baju putih yang menempel di tubuh mungil Putri hampir saja terlepas. Bejatnya, Asep sempat membanting gadis berkerudung itu ke tanah.

Melihat aksi itu, emosi Azis, Adu dan Ilham mendidih. Dengan gesit mereka meminta Asep menghentikan aksinya.

Asep yang kaget tak bisa berbuat banyak. Apalagi, Azis langsung mengunci kedua tangannya dari belakang. Adu dan Ilham menyelamatkan Putri yang kemudian membawanya ke pos pengamanan perusahaan tak jauh dari lokasi kejadian.

Ketika kedua temannya sedang mengamankan Putri, Azis sempat dilobi Asep untuk melepaskan kunciannya. "Saat itu saya ditawari dengan sebungkus rokok. Tapi tetap saya tidak mau melepaskannya," tuturnya.

Tak lama warga datang. Asep pun dihadiahi bogem mentah hingga babak belur. Tapi Azis dan kedua temannya memilih mundur tak ikut campur urusan massa. Mereka malah kembali ke Putri untuk memastikan temannya itu baik-baik saja.

Ditanya soal nyali yang dipunya, Azis mengaku terinspirasi oleh ayahnya. Menurutnya, sang ayah merupakan pahlawan sejati. "Bapak selalu pesan untuk membantu orang," tambah

Pengakuan tak jauh berbeda diakui Ilham, teman sekelas Azis ini mengaku ikhlas menolong. Saat aksi penyelamatan, ia mengaku rela betisnya terbakar knalpot untuk melepaskan jeratan tangan Asep di tubuh Putri. Adu pun demikian. Mereka bangga bisa menolong. "Senang saja bisa gagalin tidakan bejat tersebut," ujar Adu sapaan akrabnya.

Kepala Sekolah SMPN 3 Ciawi Yusuf merasa bangga dengan keberanian Adu, Azis dan Ilham. Menurut Yusuf, sikap ketiga siswa itu menunjukkan orangtua mereka berhasil menerapkan pendidikan di rumah dengan baik. Dia berharap, para siswa lain bisa mencontohnya. "Abdurrahman di sekolah prestasinya standar saja, namun nuraninya lebih kuat," jelas Yusuf.

Tak hanya bangga, tapi Yusuf mengaku akan memberikan penghargaan kepada siswanya tersebut pada malam pementasan 3 Juni mendatang. "Saya akan beri penghargaan berbarengan dengan prestasi para siswa yang mendapat rengking satu, dua dan tiga," tukasnya.

Trio pahlawan ini juga akan diberi penghargaan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Ketua P2TP2A Kabupaten Bogor Euis Kurniasih Hidayat berencana membawa Azis cs bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Pekan depan, Gubernur Jawa Barat pun dijadwalkan berencana menyambangi sekolah ketiga pahlawan tersebut. "Hari Jumat ketiga anak itu akan diajak ke Bandung untuk diberikan penghargaan," jelasnya. (jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook