JAKARTA (RP) - Pemprov DKI Jakarta masih terus menimbang apakah akan melanjutkan pembangunan MRT, mengevaluasi atau menghentikan proyek tersebut. "Saya masih mendengarkan saja. Hanya tanya jawab saja," ujar Gubernur DKI Joko Widodo usai rapim di Balaikota, Senin (22/10).
Diakui Jokowi, nasib monorel dan MRT tengah dibahas secara intensif. Karenanya Jokowi belum bisa memutuskan apakah MRT akan tetap dilaksanakan atau tidak.
"Saya baru mendengarkan dan bertanya. Mendengarkan dan bertanya, belum memutuskan. Kalau ketemu saya, ingin segera mengeksekusi, ya harus bener, harus betul. Nggak salah gitu lho, nggak keliru gitu lho," tuturnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, pembahasan pembangunan monorel atau MRT belum masuk pembahasan teknis. Gubernur Jokowi baru mambahas tupoksi masing-masing sektor serta kendalanya. Misalnya tanggungjawab Dishub terkait pembebasan lahan Terminal Lebak Bulus yang kemungkinan akan terjadi dampak sosial dalam transportasi.
Karena itu, Terminal Bus Lebak Bulus hanya akan dijadikan sebagai terminal dalam kota saja. Sedangkan untuk terminal bus antar kota antar provinsi (AKAP) dipindahkan ke tiga terminal yaitu Terminal Bus Kampung Rambutan, Terminal Kalideres dan Terminal Pulogadung.
Sementara itu menurut Dirut PT MRT Jakarta Tribudi Rahardjo, pihaknya sudah memaparkan progres pembangunan MRT di hadapan Gubernur Jokowi dan belum ada keputusan apapun. Hasil paparan masih akan dievaluasi lebih lanjut. "MRT masih dievaluasi sekarang," kata Tribudi.
Kendati belum ada keputusan dilanjutkan atau tidak, Tribudi menegaskan, PT MRT Jakarta hingga saat ini masih menjalankan prosedur pembangunan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Diharapkan target penyelesaian konstruksi MRT Koridor Utara-Selatan Tahap I (Lebak BUlus-Bunderan Hotel Indonesia) bisa tepat waktu diselesaikan akhir 2016.
"Tapi kepastian kelangsungan pembangunan MRT, kami serahkan pada Gubernur DKI. Karena kami kan sub implementing agency. Jadi apa yang dikatakan implementing agency yaitu Pemprov DKI, ya pastinya sub harus ikut. Kami mengikuti keputusan Gubernur. Saya percaya beliau akan memutuskan yang terbaik untuk rakyat," pungkasnya. (wok)