Banjir, Pintu Air Ditambah

Hukum | Kamis, 23 Januari 2014 - 02:44 WIB

Banjir, Pintu Air  Ditambah
Seorang warga mengecek kondisi mobilnya yang terendam akibat luapan Sungai Ciliwung merendam kawasan Kampung Melayu, Jakarta, Rabu (22/1/2014). Foto: RAKA DENNY/ JPNN

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Banjir di Jakarta hingga Rabu (22/1) sudah mulai surut. BNPB mencatat, hingga kemarin sore ketinggian air sudah turun hingga tinggal 10-60 sentimeter. Jumlah pengungsi mencapai 6.884 jiwa. Sebagian besar berada di wilayah Jakarta Barat.

Menteri PU Djoko Kirmanto mengatakan, pihaknya berencana menambah pintu air di Manggarai dan Karet untuk atasi banjir Jakarta. Dengan demikian, kapasitas kedua pintu air itu akan bertambah. Pintu air Manggarai akan mampu mengalirkan 507 meter kubik air per detik. Sedangkan, pintu air Karet akan mampu mengalirkan air sebanyak 734 meter kubik per detik. Harapannya, genangan bisa lebih cepat surut.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sementara itu, banjir juga melanda beberapa kawasan di Jawa Tengah. Yakni, Jepara, Kudus dan Pati, Jawa Tengah. Badan SAR Nasional Kantor SAR Semarang pun menyatakan darurat banjir di tiga kawasan tersebut. Terkait hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan untuk menangani banjir tersebut, jajarannya fokus untuk mengevakuasi warga terlebih dahulu.

‘’Sampai sekarang teman-teman tim dari TNI/Polri sudah ada. Kita fokus pada evakuasi korban. Menangani manusianya dulu,’’ ujar Ganjar di gedung BPK, kemarin.

Menyoal kerugian, Ganjar mengaku belum ada catatan kerugian pada daerah yang mengalami banjir. Apalagi, pihaknya tidak menyangka banjir di wilayah Jepara yang tadinya mulai surut ternyata mengalami peningkatan debit air.

‘’Seperti Jepara tadi kami sangka surut malah meningkat, kemarin ada beberapa kali, ada tanggul jebol sehingga posisi air jadi naik. Jadi ini kami urusi dulu semuanya, kerugiannya belum kami hitung,’’ ungkapnya. (wan/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook