JAKARTA (RP)- Ahad (22/1) siang kemarin sekitar pukul 11.00 WIB menjadi hari paling tragis di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Belasan orang yang baru saja berwisata ke Monas dilindas mobil ngebut yang kehilangan kendali di kawasan Tugu Tani, Jalan MI Ridwan Rais. Sembilan di antaranya tewas, sisanya luka berat.
‘’Mobil melaju dari arah lampu merah Jalan Batu menuju Menteng. Sempat oleng dan
banting stir ke kiri kemudian menabrak rombongan pejalan kaki yang ada di trotoar,’’ kata Antoni, Kepala Unit Kecelakaan Lalu-lintas Polres Jakarta Pusat, Ahad (22/1).
Kesembilan korban tewas terdiri dari 3 perempuan, 5 laki-laki, dan 1 anak berusia sekitar 3 tahun. Para korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Sementara itu, empat korban luka-luka, satu di antaranya (Rio Akbar, red) kemudian meninggal dirawat di Unit Gawat Darurat (UGD) RSPAD Gatot Subroto.
Umumnya korban tewas baru saja pulang dari Monas. Ada yang baru saja bermain futsal, ada yang sekadar jalan-jalan dan ada yang sekadar lewat.
Sopir mobil ‘edan’ tersebut diduga memacu mobil dengan kecepatan tinggi dan tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya. Hal itu bisa dilihat dari pagar pembatas jalan yang runtuh serta pagar pengaman gedung di dekat halte yang juga hancur ditabrak mobil.
Bukannya menyesal, sopir mobil yang seorang perempuan Apriyani Susanti (29), warga Jalan Keranggan Terusan 148 RT 11/RW 07 Tanjung Priok, Jakarta Utara, justru marah-marah saat keluar dari mobil pembawa petakanya tersebut.
Belakangan diketahui dia tidak memiliki SIM serta tidak membawa STNK asli mobilnya.
Selain Apriyanti, di mobil tersebut juga ada penumpang lain yaitu Adistria Putri Grani (26), Deny Mulyana (30) dan Arisendi (34). Ketiganya dalam kondisi baik.
Polisi sementara menduga penyebab kecelakaan karena rem blong. Namun, menurut sejumlah saksi mata, pelaku yang terlalu cepat memacu mobilnya menjadi penyebab kecelakaan tersebut.
‘’Mobilnya kencang sekali, pengemudinya seperti orang mabuk. Bukan rem blong, tapi kakinya yang gila,’’ ujar salah satu saksi yang tak mau disebutkan namanya di tempat kejadian.
Antoni kembali menjelaskan, penyelidikan menyeluruh akan dilakukan, termasuk mengecek urine dan darah untuk mengetahui apakah pengemudi dalam keadaan sadar atau tidak.
Adapun nama-nama korban meninggal berdasar pendataan oleh kepolisian, yakni Ujai (15), Firmansyah (21), Suyatmi (51), Pipit Alfia Fitriasih (18), Ari (16), Yusuf Sigit (2,5), Nani Riyanti (25), Wawan (25), dan M Akbar (23). Tiga korban kritis yang berada di RSPAD Gatot Subroto adalah, Vanny (9), Indra (11) dan Siti (30).(wok/jpnn/ila)