Irjen Nana Jadi Kapolda Metro Jaya, IPW: Jokowi Tonjolkan Geng Solo

Hukum | Sabtu, 21 Desember 2019 - 14:34 WIB

Irjen Nana Jadi Kapolda Metro Jaya, IPW: Jokowi Tonjolkan Geng Solo
Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Irjen Pol Nana Sujana. (Janwari Irwan/Radar Lombok/JPG)

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Kapolri Jenderal Pol Idham Azis menunjuk Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Irjen Pol Nana Sudjana untuk menduduki kursi Kapolda Metro Jaya. Hal ini menyusul dipromosikannya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono sebagai Wakapolri menggantikan Komjen Pol Ari Dono Sukmanto yang akan memasuki masa pensiun.

Seiring dengan penunjukan ini, muncul sentimen negatif kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai Jokowi tengah mengangkat geng Solo untuk menduduki jabatan strategis di internal Korps Bhayangkara.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sebagaimana diketahui, Nana pernah menjabat sebagai Kapolresta Solo pada 2010. Saat itu, bertepatan dengan Jokowi yang menjabat sebagai Wali Kota Solo. “Prestasi Nana relatif biasa dan tidak ada yang menonjol. Tampilnya Nana sebagai Kapolda Metro menunjukkan Jokowi semakin hendak menonjolkan geng Solo di Polri,” kata Neta kepada JawaPos.com, Sabtu (21/12).

Geng Solo lainnya yang memiliki karir melejit yaitu Brigjen Pol Ahmad Lutfi. Setelah menjabat Kapolresta Solo, dia langsung mendapat promosi sebagai Wakapolda Jawa Tengah. Adapula Irjen Pol Listyo Sigit Prabowo yang dulu pernah menjadi Kapolresta Solo sekarang menduduki jabatan Kabareskrim.

Atas dasar itu, IPW menilai Nana sudah dinanti tugas berat di jabatan barunya. Masalah fundamental yang harus segera diselesaikannya yaitu kemacetan di Jakarta yang sudah sangat parah.

“Soal lalu lintas ini perlu menjadi prioritas Nana. Selain itu kasus narkoba yang terus melonjak. Lalu ancaman terorisme dan aksi demo, terutama dari kelompok radikal,” imbuh Neta.

Neta pun menyarankan Nana meniru Gatot yang aktif melakukan pendekatan kepada para ulama dan komunitas keagamaan. Sehingga upaya pencegahan bisa dilakukan secara maksimal.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis kembali merombak struktur organisasi Polri. Dalam Surat Telegram Nomor ST/3330/XII/KEP/2019 tertanggal 20 Desember 2019, jabatan kedua tertinggi di Korps Bhayangkara resmi berpindah. Idham juga menggeser beberapa posisi Kapolda.

Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto dimutasikan sebagai Pati Polri dalam rangka pensiun. Sebagai penggantinya, Idham mempromosikan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Argo Yuwono membenarkan rotasi ini. “Ya benar, TR Wakapolri sudah keluar. Ada juga TR beberapa Kapolda,” kata Argo saat dikonfirmasi JawaPos.com, Jumat (20/12).

Dalam Surat Telegram lainnya dengan Nomor ST/3331/XII/KEP/2019 dengan tanggal yang sama, Idham menunjuk Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Irjen Pol Nana Sudjana sebagai pengganti Gatot. Kemudian Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir dipilih untuk meneruskan tongkat kepemimpinan di Polda NTB.

Editor : Deslina

Sumber: Jawapos.com

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook