JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Beberapa fakta baru ditemukan penyidik Polda Metro Jaya, dalam kasus mutilasi terhadap manajer HRD perusahaan swasta RHW, 32, yang ditemukan tewas di apartemen Kalibata City. Hasil rekontruksi, menemukan fakta bahwa pelaku LAS, 27, dan DAF, 26, belajar mutilasi dari media sosial.
“Rupanya yang bersangkutan belajar mutilasi pakai Youtube. Dia lihat dari Youtube,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Senin (21/9).
Selain itu, setelah korban dieksekusi pada 9 September 2020, tidak langsung dibawa oleh pelaku ke apartemen Kalibata City. Korban sempat diinapkan 3 hari di sebuah apartemen di kawasan Jakarta Pusat.
Baca juga: Dilakukan Sepasang Kekasih, Ini Motif Kasus Mutilasi Kalibata City
“Dia perpanjang lagi di penginapan di Pasar Baru, sampai eksekusi (pemindahan jenazah) tanggal 12. Tanggal 12 itu cuma badannya di tengah dan tangan masukin ke koper langsung diantar ke Kalibata,” jelas Yusri.
Sehari berselang, pelaku kembali mengangkut potongan badan korban lainnya ke Kalibata City. Yusri menilai pelaku melakukan pembunuhan ini dengan sangat tenang. Oleh karena itu, penyidik akan membawa pelaku ke psikiater guna memastikan kejiwaannya.
“Kalau dilihat dari bentuknya tidak ada sakit jiwa, tidak ada. Orang normal dia (pelaku, Red),” pungkasnya.
Sebelumnya, mayat seorang pria menggegerkan warga Tower Ebony Lantai 16 Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (16/9). Parahnya, korban ditemukan dalam keadaan dimutilasi.
Kapolsek Pancoran Kompol Johanies Soeprijanto Sinateroe mengatakan, jenazah pertama kali ditemukan pada pukul 19:00 WIB. “Benar ada penemuan mayat di Apartemen Kalibata City saat kami cek sudah ditangani Polda Metro Jaya,” ucap Anies.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman