3 Jam, Tol Sumatera ”Selesai"

Hukum | Selasa, 21 Februari 2012 - 08:12 WIB

3 Jam, Tol Sumatera ”Selesai"
(grafis: aidil adrie/riau pos)

Laporan AGUSTIAR dan JPNN, Pekanbaru dan Palembang

Menteri BUMN, Dahlan Iskan bersama Gubernur Sumsel H Alex Noerdin SH memimpin rapat percepatan pembangunan jalan tol Sumatera. Hanya tiga jam, pertemuan antara BUMN Jasa Marga dengan gubernur se-Sumatera di Griya Agung Palembang itu menghasilkan beberapa kesimpulan penting.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Saya sangat menghargai semangat dari bapak-bapak gubernur ini. Saya yakin, ini bisa segera kita wujudkan. Dan kalau ini jadi, maka Jawa akan kalah,’’ tegas Dahlan memberikan motivasi.

Dahlan tentu tidak asal bicara. Begitu besar potensi kekayaan alam dan masih sangat banyak tanah yang bisa dimanfaatkan untuk jalan tol di Pulau Sumatera, sehingga pada akhirnya nanti akan memacu pembangunan ekonomi di kawasan ini. Selain Gubernur Sumsel, rapat Senin (20/2) kemarin juga dihadiri Gubernur Riau HM Rusli Zainal, Gubernur Jambi Drs H Hasan Basri Agus, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Plt Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho, dan Wagub Kepulauan Babel H Syamsuddin Basari. Dari Bengkulu dan NAD dihadiri Asisten II, sedangkan Kepri dan Lampung diwakili Kepala Bappeda.

Dahlan pada pertemuan kemarin tidak sendiri. Ia membawa Deputi Kementerian BUMN bidang Infrastruktur Sumaryanto, Dirut Jasa Marga Adityawarman dan Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga Abdul Hadi. Dahlan menegaskan, dirinya bukan berarti ingin mencaplok kerja Menteri Pekerjaan Umum. Hanya, karena rencana pembangunan jalan tol ini akan dilakukan bersama PT Jasa Marga yang kebetulan berada di bawah kekuasaan Menteri BUMN. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar tiga jam itu, dihasilkan beberapa kesepakatan penting. Sebab, Dahlan menyatakan dirinya tidak ingin pertemuan ini hanya sekadar wacana, tapi harus menghasilkan sesuatu yang pasti.

Di antara kesepakatan itu, pertama, jalan tol di Sumatera mutlak dipercepat pembangunannya. Kedua, secara finansial jalan tol belum layak, tapi secara ekonomis sangat layak. Ketiga, yang terbesar mengambil manfaat jalan tol adalah wilayah yang dilewati bukan perusahaan jalan tolnya. Keempat, disepakati membentuk konsorsium antara PT Jasa Marga dengan masing-masing provinsi, kabupaten/kota yang bersangkutan.

Kelima, konsorsium terbuka untuk perusahaan BUMN lainnya dan swasta. Keenam, peran masing-masing provinsi dalam konsorsium tersebut, yakni: perizinan termasuk Amdal, pencadangan kawasan ekonomi, pembebasan lahan dan setoran penyertaan saham. ‘’Saham ini nanti kita sesuaikan dengan kemampuan masing-masing daerah,’’ terang pendiri Jawa Pos Grup ini.

Dengan mengetahui kondisi di lapangan, maka kata Dahlan yang akan mendapatkan manfaat terbesar dari pembangunan jalan tol adalah kawasan yang dilalui, bukan perusahaan jalan tolnya. Dalam pertemuan itu disepakati untuk membentuk konsorsium antara PT Jasa Marga dengan masing-masing pemerintah provinsi/kabupaten/kota.

‘’Konsorsium ini terbuka untuk perusahaan /BUMN/BUMD lainnya dan pihak swasta yang memang benar-benar punya modal,’’ ucapnya.

Riau Paling Siap

Dalam pada itu, rencana pembangunan jalan tol yang terbentang dari Lampung hingga Aceh ini diperkirakan memakan biaya sekitar Rp150 triliun. Dari 10 provinsi di Sumatera yang sempat memaparkan kesiapannya, terlihat Provinsi Riau paling siap dalam membangun jalan tol ini. Pasalnya, Riau sudah lama memulai rencana pembangunan jalan tol. Bahkan, jalan tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 126 Km selesai pembebasan lahannya tahun ini, yang antara lain dibiayai oleh APBN dan APBD.

Selain Pekanbaru-Dumai, Riau juga merencanakan pembangunan jalan tol Pekanbaru-Pelalawan-Rengat (202 Km), Pekanbaru-Siak-Buton (70 Km), Pekanbaru-perbatasan Sumbar (150 Km) dan Rengat-Kuala Enok (70 Km).

‘’Dengan potensi kekayaan alam Riau yang luar biasa, mulai dari sawit yang membentang luas, minyak, batubara dan berbagai potensi lainnya, maka tidak ada alasan untuk tidak membangun jalan tol di Riau. Semua potensi sudah idle (tersedia, red) di Riau,’’ tegas Gubernur Riau Rusli Zainal kepada pers usai pertemuan.

Rencananya, paling lambat dua bulan ke depan, akan kembali digelar pertemuan serupa dengan agenda yang lebih konkret dan Riau akan menjadi tuan rumah. Pada pertemuan itu nantinya, disepakati akan ditandatangani MoU antara 10 provinsi di Sumatera dengan PT Jasa Marga. ‘’Kita harus bergerak cepat, namun tentu tetap mengacu kepada ketentuan yang berlaku,’’ tegas Dahlan menyudahi.(ila/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook