Bahasa Indonesia Menjadi Pelajaran Sulit

Hukum | Selasa, 20 November 2012 - 09:24 WIB

PEKANBARU (RP) - Berdasarkan evaluasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau, mata pelajaran Bahasa Indonesia saat sekarang ini menjadi mata pelajaran yang sulit bagi siswa.

Hal itu disampaikan Kepala Seksi (Kasi) Sekolah Menengah Atas (SMA) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau Apan AS pada Pekan Sastra se Provinsi Riau yang ditaja SMAN Plus Provinsi Riau, Sabtu (17/11).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Cukup banyak kita jumpai, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa meraih nilai 5,0 hingga 6,0 pada hasil ujian nasional. Bila ini kita biarkan berlarut-larut cukup membahayakan. Saat ini kita akan mencoba mencari solusinya, seperti pekan sastra ini,’’ tuturnya.

Bersamaan dengan itu juga dilakukan penyerahan secara simbolis kartu co-branding SMAN Plus Riau. Kartu ini diserahkan oleh pimpinan Bank Bukopin yang diwakili Koordinator Cabang Pembantu Bank Bukopin Hang Tuah Pekanbaru H Oki Adnan dan diterima Kepala SMAN Plus Riau Drs H Basri MPd.

Penyerahan disaksikan oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Drs H Abdul Gafar Usman MSc dan Kasi SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau Apan AS.

 Funding Officer Bukopin Admi Firmansyah menyebutkan, pembagian kartu ini merupakan bagian kerja sama Bank Bukopin dengan SMAN Plus Riau dalam bentuk pembuatan kartu siswa berteknologi perbankan. Kartu siswa ini berfungsi sebagai ATM. ‘’Jadi kita memfasilitasi tabungan pelajar ini dengan biaya administrasi dan biaya lainnya diminimalisasi sesuai dengan jangkauan siswa,’’ urainya.

Bagi sekolah yang sudah bekerja sama dalam pembuatan kartu ini, Bukopin akan berpartisipasi setiap kegiatan sekolah. Program ini merupakan program ‘’saving day’’ . Ini artinya Bukopin akan hadir sesuai kesepakatan dalam bentuk Bank Mini.(des/nto)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook