Di Bekasi, Listrik PLN Mati Harga Lilin Naik 200 Persen

Hukum | Senin, 20 Januari 2014 - 18:41 WIB

CIBITUNG (RIAUPOS.CO) - Warga di Cibitung, Bekasi harus merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan penerangan. Sebab selama tiga hari ini, PLN memadamkan listrik di beberapa perumahan di Cibitung, lantaran debit air tak kunjung berkurang.

Karenanya mereka mencari lilin untuk mendapatkan penerangan. Namun keadaan ini justru dimanfaatkan segelintir orang untuk mencari keuntungan pribadi dengan menjual lilin di atas harga normal.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Para pedagang lilin dadakan ini menjual dagangannya di pinggir jalan, khusus untuk menjual lilin saja. Satu batang lilin dijual Rp 3 ribu, padahal biasanya hanya Rp 1.000 rupiah per batang.

"Satu pack lilin dijual Rp 20 ribu, biasanya satu pack itu cuma Rp 7-8 ribu dengan isi delapan lilin," ujar Dwi Purwaningsih saat dihubungi JPNN.com, Senin (20/1).

Dwi merupakan salah satu warga yang tinggal di kawasan Cibitung, Bekasi. Beruntung rumahnya tidak banjir, sehingga PLN tak memadamkan listrik di perumahannya. Wanita berusia 51 tahun ini mengaku sempat dicurhati oleh ibu-ibu mengeluhkan mahalnya harga lilin.

"Saya kasihan sama ibu-ibu, mereka pada ngeluh kok harga lilin di depan sana (pinggir jalan perumahan Cibitung-red) mahal banget sampai Rp 20 ribu," bebernya.

Meski mahal, mereka tetap membeli karena tak ada pilihan lain untuk tidak membeli lilin tersebut. "Mereka tetep beli, karena kebingungan mau cari lilin di mana lagi. Banyak warung yang jual lilin, tapi mereka harus nyebrang banjir dulu. Jadi mereka enggak ada pilihan," tukasnya. (chi/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook