Tiga Kiat Sukses Dahlan Iskan Jadi Pengusaha

Hukum | Senin, 19 Agustus 2013 - 20:24 WIB

Tiga Kiat Sukses Dahlan Iskan Jadi Pengusaha

JAKARTA (RP)  - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan membagi kiat bagaimana menjadi seorang pengusaha yang sukses. Kunci pertama kata Dahlan adalah merantau. Tamat SMA, Dahlan langsung memutuskan untuk merantau. Banyak hal baru yang akan didapat saat merantau.

"Saya tidak akan keluar dari kemiskinan dan dari kampung kalau tidak merantau. Selesai SMA saya langsung merantau ke Kalimantan. Dari merantau kita akan selalu ketemu dengan hal baru," ujar Dahlan dalam diskusi kunci sukses 'Task Force Business & Investment' di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (19/8).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dengan merantau berarti dirinya harus siap meninggalkan semua sosialisasi yang dia lakukan selama berada di kampung halaman. "Kita terputus dengan dunia sosial, jadi kalau tetangga ada acara sunatan atau ada teman kita yang nikah kita harus rela gak datang," papar dia.

Kunci kedua adalah melakukan sesuatu secara bertahap dan konsisten. Kunci terakhir, yakni menyekolahkan anaknya ke luar negeri. Bahkan, Dahlan bilang kalau dirinya waktu itu tidak menyekolahkan anaknya ke Amerika, mungkin dia tidak akan jadi menteri seperti sekarang.

"Saya menyekolahkan anak saya bukan supaya dia jadi pinter. Tapi untuk punya koneksi di luar negeri. Kalau anak saya gak sekolah di Amerika pasti saya gak jadi menteri seperti sekarang. Karena dia bisa meneruskan usaha dan saya bisa istirahat," aku Dahlan sembari melempar tawa.

Selama berada di luar negeri, Dahlan juga membebaskan anaknya untuk menjadi seorang pria yang mandiri. "Saya bebaskan dia, supaya dia mandiri. Dia juga ikut undian untuk mencari tempat tinggal," jelasnya.

Dengan menyekolahkan ke Amerika, Dahlan sebenarnya berkeinginan supaya anaknya tidak berkutat di dunia media seperti dirinya. Namun keinginan itu berbalik, sang anak justru malah mendapat orangtua asuh yang memiliki latar belakang media di sana.

"Saya pengen dia gak jadi orang media. Ternyata di sana dia diasuh oleh Jhon, dia adalah salah satu pemilik surat kabar di Amerika, istrinya juga bekerja di media. Kebetulan mereka tidak punya anak laki-laki. Maka anak saya diangkat jadi anak dia. Akhirnya waktu anak saya balik ke Indonesia, dia lebih ahli dari saya. Makanya saya bisa istirahat dan jadi menteri sekarang," pungkas bekas Dirut PLN ini sembari diiringi tawa para peserta diskusi. (chi/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook