JAKARTA (RP) - Bulan Ramadan baru berjalan sepekan. Namun, aparat kepolisian di sejumlah daerah sudah mulai panen uang palsu.
Mabes Polri meminta warga waspada, terutama pada jasa penukaran uang palsu yang tidak resmi. Jasa penukaran tersebut sangat rawan dengan peredaran uang palsu.
Beberapa Polsek di Jakarta maupun Jawa Barat mulai meringkus tersangka pengedar upal skala kecil. Seperti Posek Metro Pasar Minggu, Jakarta Selatan yang menangkap kondektur bus dengan barang bukti Upal senilai Rp700 ribu.
Atau Polsek Pamulang, Tangerang Selatan, yang baru-baru ini juga meringkus dua pengedar Upal.
Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Agus Rianto menyatakan, pihaknya saat ini sedang mengantisipasi peredaran uang palsu menjelang Idul Fitri.
Banyak modus yang digunakan oleh para pelaku, meskipun sebenarnya modus tersebut sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
Salah satu transaksi yang paling rawan uang palsu menurut Agus adalah jasa penukaran uang tidak resmi di pinggir jalan. Karenanya, dia meminta masyarakat untuk berhati-hati jika menukarkan uang jelang Idul Fitri.
“Sebaiknya (penukaran uang) dilakukan dengan pihak-pihak yang berkompeten,” terang Agus di kantornya kemarin.
Artinya, masyarakat sebaiknya memilih antre menukar uang di tempat resmi daripada asal menukar uang di tepi jalan. Jangan karena ingin mudah, lalu menghilangkan kewaspadaan.
“Kami juga melibatkan pihak bank untuk berjaga-jaga,” lanjut mantan Kabidhumas Polda Papua itu. Pihak bank diharapkan lebih gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat bagaimana cara mudah membedakan uang palsu.(byu/jpnn)