JAKARTA (RP) - Saking amburadulnya, pelaksanaan Ujian Nasional (UN) jenjang SMA/Sederajat tidak cukup diundur sekali. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan UN di Kalimantan Timur yang sedianya dimulai Kamis (18/4), diundur Rabu pekan depan (24/4). Mendikbud Mohammad Nuh mengakui UN tahun ini memang tidak lazim.
Nuh menguraikan pelaksanaan UN SMA/sederjat di sebelas provinsi yang mengalami penundaan gara-gara persoalan pendistribusian naskah ujian di PT Ghalia Indonesia Printing. Kesebelas provinsi itu adalah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Bali, NTB, dan NTT.
Menteri asal Surabaya itu menguraikan satu per satu pelaksanaan UN hari ini. "Provinsi Bali oke, UN dimulai hari ini dan jamnya sesuai," ujar Nuh saat ditemui di kantornya kemarin. UN juga berjalan lancar serta tepat waktu di provinsi Gorontalo dan Kalimantan Tengah.
Kemudian dia mengatakan UN di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kecuai kota Kupang, juga terlaksana hari ini tetapi bergeser beberapa jam. "Jadi semuanya tadi oke. Yang bergeser satu hari penuh itu hanya di Kalimantan Timur (Kaltim, red)," kata Nuh.
Dia mengatakan keputusan ini sudah dikoordinasikan dengan gubernur Kaltim dan Komisi X DPR. Pihak Kemendikbud tidak bisa memaksakan pelaksanaan UN kemarin, jika pemda setempat menolaknya.
Di Provinsi Kaltim, UN yang seharusnya digelar kemarin diundur menjadi Rabu (24/4) pekan depan. Nuh menegaskan posisi UN di Kaltim sudah bukan lagi UN utama, tetapi UN susulan. Sehingga soal ujiannya adalah soal ujian susulan, bukan soal ujian utama.
Untuk pelaksanaan UN yang berjalan hari ini, Nuh mengatakan bakal berlangsung lancar. Sebab hampir seluruh naskah sudah dipastikan telah tiba di rayon-rayon. Di sebelas provinsi yang bermasalah tadi, UN hari ini adalah untuk mata pelajaran (mapel) yang seharusnya diujikan Rabu lalu (17/4) yakni matematika.
Mantan rektor ITS itu juga menjelaskan persiapan UN SMP yang bakal berjalan Senin (22/4) pekan depan. Nuh mengatakan sampai saat ini pendistribusian UN untuk 22 provinsi, sudah beres. "Untuk distribusi naskah SMP di 11 provinsi yang awalnya menjadi tanggungan Ghalia, sedang berlangsung," tandasnya. Namun Nuh optimis UN SMP tidak akan mengalami penundaan seperti UN SMA/sederajat.
Nuh berharap persoalan UN ini tidak dipermasalahkan terus. "Saya akui memang UN tahun ini tidak lazim," tegas dia. Tetapi yang dibutuhkan saat ini adalah bantuan solusi. Jika terus dipersoalankan, justri siswa peserta ujian yang akan dikorbankan. Terkait mencari pihak mana yang salah, nanti setelah UN rampung.
Nuh menjawab diplomatis saat dia disebut kecolongan untuk urusan percetakan. "Kami telah berusaha dengan maksimal untuk mencegah terjadinya insiden ini," katanya usai mendampingi Presiden SBY di Hotel Ritz Carlton. Dia mengatakan penguduran pada Kamis kemarin ditetapkan setelah Ghalia mengaku sanggup mengatasi keterlambatan.
Meski sistem percetakan tahun ini kacau, Nuh mengatakan belum terpikir untuk mengembalikan wewenang percetakan naskah UN di tingkat provinsi. Dari segi distribusi, memang tampak sederhana karena relatif dekat. Namun Nuh khawatir terkait jamanan tidak akan terjadi kebocoran. "Dulu pernah 25 perusahaan, tapi kita kesulitan mengontrolnya," katanya.
Diantara perusahaan yang mendapat pelimpahan pencetakan, pengepakan, serta pendistribusian naskah ujian SMP adalah PT Temprina Media Grafika. Percetakan yang bermarkas di Surabaya ini kebagian untuk provinsi Sulut, Sulsel, Sulteng, dan Sultra. Direktur Temprina M. Nasir mengatakan, pelimpahan ini tidak mengganggu tanggung jawab mereka untuk pengerjaan naskah ujian paket 6. "Untuk paket 6 ujian SMP sudah didistribuskan, sudah di rayon," tuturnya kemarin.
Sedangkan untuk pengerjaan pelimpahan dari Ghalia, Nasir mengatakan sudah digarap sejak Selasa lalu (16/4). "Pelimpahan ini mulai dari awal. Pencetakan, pengepakan, hingga distribusi," tegas dia. Nasih mengatakan untuk naskah ujian SMP hari pertama dan kedua (22-23/4) sudah mulai didistribusikan. Sedangkan untuk naskah ujian hari ketiga dan keempat (24-25/4) direncakan mulai didistribusikan akhir pekan ini.
Dia mengatakan dengan perhitungan yang matang, pendistribusian naskah ujian pelimpahan dari Ghalia ini bakal berjalan dengan lancar. Untuk urusan administrasi, Nasir mengatakan tidak ada masalah. "Sebab kita sudah mendapatkan surat resmi dari Inspektorat Jenderal Kemendikbud," tandasnya. Selain itu, pelimpahan tugas dari Ghalia itu juga kepada perusahaan yang sama-sama pemenang tender UN. (wan/ken/dim)