JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Urusan akreditasi sekolah ternyata menjadi persoalan dalam masa pendaftaran seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) 2014. Sekolah-sekolah yang akreditasinya mati, terancam tidak bisa mendaftar SNM PTN. Tetapi setelah mendapatkan sorotan dari masyarakat, Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M) memberikan kebijakan kelonggaran.
Kepala BAN S/M Abdul Mu’ti mengatakan bahwa kantornya sering didatangi sejumlah pemda yang khawatir SMA-SMA di lingkungannya tidak bisa mendaftar SNM PTN karena akreditasinya mati. ‘’Secara pasti jumlah SMA yang akreditasinya mati atau belum terakreditasi masih direkap. Puluhan ribu kira-kira,’’ katanya kemarin.
Nah, setelah menerima keluhan dari masyarakat itu, Abdul menuturkan BAN S/M mengeluarkan kebijakan baru terkait dengan sekolah-sekolah yang akreditasinya mati tahun ini. Kebijakan baru itu adalah BAN S/M otomatis memperpanjang akreditasi sekolah yang mati itu untuk dua tahun ke depan. Dia berharap selama dua tahun ke depan, sekolah-sekolah ini disiplin mengajukan akreditasi ulang.
Menurut pria yang juga menjadi Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu, banyaknya sekolah yang akreditasinya belum bisa diperpanjang 2013 lalu disebabkan karena anggaran. ‘’Sejatinya sekolah-sekolah yang akreditasinya mati itu sudah mengajukan visitasi ulang untuk perpanjangan akreditasi,’’ tandasnya.
Tetapi karena anggaran visitasi di BAN S/M turunnya terlambat, maka semua usulan visitasi untuk perpanjangan akreditasi tadi tidak bisa dilayani. Dia menjelaskan bahwa anggaran untuk akreditasi periode 2013 baru cair Desember. Padahal untuk setiap kegiatan akreditasi, membutuhkan waktu sampai satu bulan. ‘’Kami tidak ingin banyaknya sekolah yang akreditasinya mati itu malah merugikan siswa karena tidak bisa mengikuti SNM PTN,’’ jelas dia. Sebab sudah ada iktikad baik dari pihak sekolah untuk mengajukan visitasi perpanjangan akreditasi.
Abdul berharap kebijakan perpanjangan akreditasi ini menjawab polemik di masyarakat, khususnya orangtua siswa kelas XII jenjang SMA/sederajat. Selain itu pihak BAN S/M juga berharap panitia SNM PTN 2014 bisa menerima pendaftaran dari sekolah-sekolah yang mendapatkan ‘’hadiah’’ perpanjangan akreditasi itu.
Kepala Humas Panitia SNM PTN 2014 Bambang Hermanto mengatakan, pihaknya akan segera mengecek ke BAN S/M terkait kebijakan perpanjangan akreditasi otomatis untuk dua tahun ke depan itu. “Memang banyak masyarakat yang bertanya ke kami (panitia SNM PTN, red), apakah sekolah yang akreditasinya mati bisa mendaftarn SNM PTN,” jelasnya.
Bambang mengatakan keberadaan akreditasi ini memang menjadi syarat pendaftaran SNM PTN. Sejatinya panitia SNM PTN sudah memberikan kolom pengisian status akreditasi, untuk diisi masing-masing sekolah. Dia juga menuturkan status akreditasi juga menjadi salah satu faktor penilaian indeks sekolah. Meskipun porsinya tidak sebesar hasil ujian nasional (unas).
Saat ini Bambang mengatakan sudah ada 600 sekolah baru yang mendaftar di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) SNM PTN 2014. Dari seluruh sekolah tersebut, sudah dimasukkan nilai rapor untuk 30 ribu siswa. “Pendaftaran siswa belum dilaksakan. Karena baru dibuka pada 17 Febuari sampai 31 Maret nanti,” jelas dia.
Bambang mengatakan sekolah-sekolah yang sudah punya pengalaman mendaftar di PDSS SNM PTN biasanya mendaftar belakangan. “Meskipun begitu kami tetap meminta sekolah tidak mendaftar menumpuk menjelang penutupan nanti,” katanya. Pengisian atau pendaftaran sekolah di PDSS SNM PTN 2014 dilakukan mulai 6 Januari hingga 6 Maret depan.(wan/jpnn)